Gempa Jepang Tewaskan 50 Orang, Traveler Terjebak Di Bandara Sapporo Yang Rusak
Aomori, Jepang [10/12] – Setidaknya 50 orang terluka setelah gempa bumi berkek magnitude 7,5 melanda lepas pantai prefektur Aomori, Jepang, pada Senin malam, merusak bandara di Hokkaido dan membuat sekitar 200 penumpang terjebak.
Gempa tersebut, yang awalnya diukur dengan magnitudo 7,6 sebelum direvisi, terjadi pada pukul 23.15 waktu setempat pada kedalaman 54 kilometer. Guncangan kuat dirasakan di prefektur Aomori dan Iwate, dengan getaran mencapai Tokyo. Beberapa gempa susulan terjadi, termasuk satu yang berkek magnitude 6,4.
Di Kota Hachinohe, Aomori, sebagian langit-langit pusat perbelanjaan runtuh dan area pelabuhan menunjukkan tanda-tanda likuifaksi tanah, dengan air berlumpur muncul dari retakan. Di Hokkaido, panel langit-langit retak dan jatuh di Bandara New Chitose, memperparah gangguan perjalanan akibat badai salju yang telah membatalkan 75 penerbangan. Gangguan gabungan tersebut menyebabkan sekitar 200 penumpang terlantar semalaman di bandara, melebihi kapasitas 150 orang untuk keadaan darurat semacam itu.
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami, dengan gelombang setinggi 70 sentimeter terpantau di Pelabuhan Kuji di Iwate. Semua peringatan telah dicabut pada Selasa pagi.
Badan ini juga mengeluarkan “Peringatan Gempa Bumi Susulan Pantai Hokkaido dan Sanriku” yang pertama sejak peluncuran sistem tersebut pada tahun 2022. Badan ini memperingatkan bahwa kemungkinan gempa berkekuatan 8 skala Richter atau lebih besar yang terjadi di sepanjang palung Jepang atau Kuril dalam minggu depan telah meningkat secara signifikan, dari 0,1 persen dalam kondisi normal menjadi sekitar 1 persen, yang mendorong peningkatan kewaspadaan.[BI]
