Hong Kong

Video Kabar Terakhir Darwati Untuk Suaminya Di Selimuti Asap

Cilacap, BI [15/12] – Ketika seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia, Darwati, mengirimkan video kepada suaminya dari Hong Kong, ia tidak menyangka itu akan menjadi kali terakhir ia mendengar suara istrinya.

Eli Cahyono, 39, mengangkat teleponnya di dusun kecil Bendasari di Kabupaten Cilacap, Indonesia, pada 26 November dan melihat pesan video dari istrinya. Beberapa saat kemudian, rasa tidak percaya berubah menjadi panik.

Darwati, 48, terjebak dalam kobaran api yang melanda salah satu menara di Wang Fuk Court di distrik Tai Po, Hong Kong. Di tengah kabut asap hitam tebal, ia berbicara kepada suaminya untuk terakhir kalinya dengan campuran bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia yang menggelisahkan, menggambarkan perjuangannya untuk bernapas dan upayanya yang putus asa untuk melarikan diri.

“Saya bisa melihat sudah ada begitu banyak asap di ruangan itu,” kata Cahyono. “Sangat sulit melihat istri saya seperti itu… dia hampir tidak bisa berbicara karena asapnya sangat tebal.”

Ia segera mencoba meneleponnya. Tidak ada jawaban. Selama beberapa jam berikutnya, pesan-pesannya tidak terbaca.

Empat hari kemudian, pada tanggal 30 November, otoritas Hong Kong mengkonfirmasi bahwa Darwati dan wanita lanjut usia yang ia rawat telah meninggal dalam kebakaran tersebut.

Kabar itu hampir tidak mungkin diterima oleh Cahyono. Para pejabat mengatakan kepadanya bahwa jenazah Darwati ditemukan bukan di apartemen majikannya, tetapi di apartemen tetangga. Tampaknya, saat api menyebar, para tetangga memanggil Darwati dan orang yang dirawatnya untuk bergabung dengan mereka dan menunggu penyelamatan bersama.

“Mereka semua ditemukan di apartemen tetangga, tetapi ketika mereka memeriksa apartemen tempat istri saya tinggal, kondisinya baik-baik saja dan tidak ada asap di dalamnya,” kata Cahyono. “Jika dia tetap tinggal di sana, saya yakin dia akan selamat.”

Ia percaya Darwati memilih untuk tidak meninggalkan orang lanjut usia yang dirawatnya, yang memiliki keterbatasan mobilitas dan membutuhkan bantuan untuk bergerak. Selama enam bulan, membantu wanita lanjut usia itu berjalan dan menemaninya berjalan-jalan setiap hari telah menjadi bagian dari rutinitas Darwati sebagai pembantu rumah tangga yang tinggal di rumah majikannya.

Kebakaran di Gedung Pengadilan Wang Fuk menewaskan 160 orang, termasuk sembilan warga negara Indonesia dan satu pekerja rumah tangga Filipina. Pemerintah Hong Kong telah menjanjikan hampir HK$800.000 (US$100.000) dalam bentuk bantuan wajib, hibah sekali bayar, dan dukungan pemakaman untuk keluarga korban.

Namun bagi Cahyono, tidak ada jumlah uang yang dapat menghapus apa yang telah terjadi. “Terkadang saya berpikir ‘untuk apa marah?’,” katanya. “Tapi tentu saja, saya juga marah.”

Investigasi awal menemukan bahwa kebakaran dimulai ketika jaring plastik yang menutupi perancah bambu terbakar, menyebabkan api menjalar ke beberapa blok menara. Laporan awal menunjukkan bahwa sistem alarm kebakaran gedung-gedung tersebut tidak berfungsi dengan baik pada saat itu.

Jenazah Darwati belum dipulangkan. “Saya berharap dia dapat segera dipulangkan,” kata Cahyono.

Di rumahnya di Bendasari, kepala desa, Suprapto, mengatakan bahwa pejabat Indonesia dari kementerian tenaga kerja dan luar negeri telah dikirim untuk menemui keluarga yang terdampak, tetapi skala tragedi tersebut telah memperlambat proses pemulangan jenazah korban.

“Ada begitu banyak korban yang harus diotopsi sehingga membutuhkan waktu,” katanya.

Suprapto secara teratur bertemu Cahyono setiap hari tetapi mengatakan bahwa ia merasa tidak banyak yang bisa ia lakukan untuk meringankan penderitaan pria itu.

“Dia terus datang ke rumah saya, lalu pulang lagi. Saya telah memintanya untuk duduk bersama saya dan minum kopi agar kita bisa membicarakan semuanya, tetapi dia hanya terus berdiri dan duduk, berjalan bolak-balik,” kata Suprapto.

“Saya bisa melihat betapa lelah dan frustrasinya dia saat ini. Saya tidak tahu harus berbuat apa.” -[scmp/BI]

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Most Voted
Newest Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.