Babi Hutan Yang Meresahkan Pemerintah Hong Kong
Hong Kong, BI – Sekretaris Lingkungan Wong Kam-sing kembali mengingatkan masyarakat tentang risiko yang ditimbulkan oleh babi hutan di daerah perkotaan [28/11] , dengan mengatakan bahwa hewan tersebut masih bisa berbahaya meskipun tidak melakukan penyerangan terhadap manusia.
Wong berbicara setelah melihat babi hutan terlihat di beberapa daerah di Pulau Hong Kong pada hari saptu [27/11] malam. Dia mengatakan jika ada seorang pekerja pengiriman makanan yang digigit oleh hewan liar itu.
Pihak berwenang berhasil menangkap satu babi hutan di North Point dan menangkapnya.
Kepala lingkungan juga mengatakan jika dalam satu bulan ini sudah ada 20 orang yang terluka karena akibat serangan babi hutan, korbannya ada anak-anak, orang dewasa dan orang tua.
“Pemerintah prihatin dengan peningkatan korban luka akibat serangan babi hutan.” kata Wong.
“Masyarakat perlu memperhatikan dan memahami bahwa perilaku hewan sudah berubah jika mereka terbiasa pergi ke perkotaan untuk mencari makan. terlepas dia menyakiti orang atau tidak.,mereka tetap berbahaya. ” imbuh Wong.
Kebijakan “tangkap dan bunuh” yang baru-baru ini diterapkan untuk babi hutan yang masuk ke daerah perkotaan telah memicu kecaman, dengan aktivis hewan meminta pemerintah untuk membatalkannya dan melanjutkan program kontrasepsinya.
Namun Direktur Pertanian, Perikanan dan Konservasi, Leung Siu-fai, mengatakan bahwa praktik itu gagal karena akhirnya babi hutan tetap beranak pinal dan semakin tidak bisa dibatasi jumlah kelahirannya dalam setiap tahunnya. [bi/rthk]
