Probolinggo, BI – Pantai di wilayah Kabupaten Probolinggo mendadak dipenuhi kawanan ubur-ubur. Fenomena tersebut muncul lebih awal dari biasanya. Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Hari Pur Sulistiono mengatakan kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi pada Oktober dan November.
Menurutnya, ubur-ubur biasanya muncul di kawasan pantai saat terjadi perubahan suhu air laut dan perubahan musim. Jenis ubur-ubur yang biasa muncul di perairan Kabupaten Probolinggo bermacam-macam.
“Mulai dari yang warnanya kemerah-merahan, kebiru-biruan, dan keputih-putihan. Rata-rata muncul di tepian perairan, pantai,” jelasnya.
Hari mengimbau warga yang beraktivitas di kawasan pantai menghindari ubur-ubur tersebut karena bisa menyebabkan rasa gatal ketika bersentuhan dengan kulit.
Ubur-ubur merupakan komoditas perikanan. Kadar air dan kolagennya sangat tinggi dan baik jika dikonsumsi, tetapi melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
“Kolagen merupakan sejenis protein yang berperan penting dalam struktur jaringan, termasuk tendon, kulit, dan tulang. Namun, karena beracun maka harus diolah dulu,” katanya.
Kedatangan ubur-ubur di wilayah perairan Probolinggo biasanya diikuti dengan kemunculan hiu tutul.
“Posisi hiu tutul saat ini berada di utara perairan Pajarakan. Namun. jumlahnya tidak banyak dan akan bergerak ke arah timur,” kata Hari. (jpnn)