Ruben Onsu Idap Empty Sella Syndrome
Jakarta, BI – Empty Sella Syndrome merupakan kelainan langka yang berkaitan dengan bagian tengkorak yang disebut sella tursika. Nah, pada sebagian kecil orang pertumbuhan sella tursika-nya kurang sempurna, sehingga cairan tulang belakang ada kemungkinan bisa bocor ke dalamnya.
Penumpukkan cairan tulang belakang mampu menekan kelenjar pituitari, sehingga membuat sella tursika seakan kosong. Kondisi ini yang disebut dengan Empty Sella Syndrome.
Lantas bagaimana seseorang bisa mengalami Empty Sella Syndrome?
Menurut Healthline, tidak ada alasan pasti mengapa kondisi tersebut bisa terjadi. Tapi, ada kemungkinan itu terkait dengan cacat lahir di diafragma sellae, membran yang menutupi sella tursika.
Berdasarkan laporan dari National Organization for Rare Disorders, sindrom langka ini lebih banyak dialami oleh perempuan, empat kali lipat dibanding pria.
Perempuan yang mengalami masalah ini biasanya sudah lansia, obesitas, dan memiliki tekanan darah tinggi. Namun, kebanyakan kasus ini tidak terdiagnosis karena kurangnya gejala, sehingga sulit untuk mengatakan apakah jenis kelamin, usia, dan komorbid adalah faktor risiko yang sebenarnya.
Bagaimana Gejala dari Empty Sella Syndrome?
Gejala Empty Sella Syndrome dikatakan tidak ada secara khusus. Tapi, kebanyakan pasien Empty Sella Syndrome kerap mengalami sakit kepala kronis.
Dalam kasus yang jarang terjadi, sindrom ini dikaitkan dengan peningkatan tekanan di tengkorak yang dapat menyebabkan cairan tulang belakang bocor ke hidung, pembengkakan saraf optik di dalam mata, hingga masalah penglihatan.
Ini juga yang dialami Ruben Onsu. Ia mengaku jika berada di ruangan dingin, dia tak kuat lama-lama. Bahkan, penglihatannya pun terganggu seperti mata buram atau pandangan kabur. Makanya ia sering pakai obat tetes mata.[DRM]