Hong Kong

PRT Tuduh Majikan Perkosa Hingga Punya Bayi

Hong Kong, BI – Seorang pembantu rumah tangga asing menuduh majikan laki-lakinya memperkosanya di flatnya hingga menyebabkan dia hamil, dengan istri laki-laki itu mengancam akan memecatnya jika dia tidak melakukan aborsi.

Pengadilan Distrik pada hari Rabu [15/2] mengatakan bahwa seorang pembantu rumah tangga menggugat majikannya karena melakukan pelecehan seksual terhadapnya di sebuah flat perumahan di Kam Tin, Yuen Long pada Februari 2021 dan meminta kompensasi sebesar HK$91.000 atas kehamilannya dan persalinan seorang bayi perempuan.

Majikan laki-laki bermarga Sum itu diduga melakukan penyerangan tidak senonoh pada 9 Februari 2021 dengan menyentuh pahanya, hari kedua setelah pekerja mulai bekerja di rumahnya. Setelah itu, terdakwa dikatakan telah melakukan tiga kali lagi kekerasan seksual, termasuk mencium dan meraba-raba pembantu meskipun dia melawan.

Menurut pembantunya, Sum memperkosanya pada suatu hari di pertengahan Februari dengan menariknya ke sofa dan mengatakan kepadanya, “Tidak apa-apa.”

Pelapor mendapati dirinya hamil satu minggu setelah dugaan pemerkosaan dan mengaku kepada istri majikan. Namun, wanita tersebut meminta pembantunya untuk meminum pil kontrasepsi dan tetap diam tentang kejahatan tersebut. Dia juga diduga mengancam akan memecat pembantu rumah tangga jika dia tidak menggugurkan bayi yang belum lahir menggunakan kontrasepsi oral.

Dia menambahkan dia telah melahirkan seorang anak perempuan, yang ayah kandungnya terbukti sebagai terdakwa, di Rumah Sakit Queen Elizabeth pada November 2021.

Dalam tuntutannya ke pengadilan, pengadu mengatakan bahwa dia telah menelepon polisi pada Mei 2021 dan menuduh terdakwa melakukan dakwaan termasuk pemerkosaan dan penyerangan tidak senonoh.

Namun, setelah itu terdakwa bebas karena pengacaranya mengatakan kepada pengadilan bahwa pembantunya telah menyetujui hubungan seksual dengan terdakwa. Penuntutan terhadap terdakwa juga dicabut sebelum persidangan.

Pengadu juga mengatakan bahwa dia juga meminta bantuan dari Komisi Persamaan Kesempatan pada tahun 2022, tetapi komisi tersebut menghentikan penyelidikan kasus tersebut, dengan alasan bahwa kejahatan tersebut telah terjadi lebih dari setahun sebelumnya.

Untuk kerugian dan kehilangannya, pembantu meminta terdakwa untuk membayar HK$91,000 untuk biaya kehamilan dan kelahiran bayinya, upahnya, dan biaya pengobatan lainnya.[bi/Stdrt]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.