Benny : Musuh PMI adalah Musuh BP2MI
Jakarta, BI – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bekerja untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari rongrongan sindikat terus mengalami progres. Dari waktu ke waktu, hasilnya semakin terlihat dan jelas siapa musuh BP2MI.
Selasa [7/3] lalu BP2MI menyampaikan ada 17 orang CPMI yang diselamatkan di Lumajang, Jawa Timur. Kemudian, 17 orang CPMI yang diselamatkan di Kabupaten Bengkalis, Riau. Saya berterima kasih kepada Kapolda Jawa Timur, serta Danlanal Dumai beserta seluruh jajarannya atas komitmen pencegahan yang dilaksanakan. Kejahatan terhadap PMI itulah musuh kita,’’ ujar Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di ruang kendali Command Center, Kantor BP2MI, Jakarta.
CPMI yang diamankan di Kabupaten Lumajang, tanggal 6 Maret 2023, berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Benny, mereka akan diberangkatkan secara nonprosedural ke Saudi untuk menjadi Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT).
‘’Telah diamankan tiga orang tersangka. Di antaranya, Hariyono, Lale Jati Saufilitahi, dan Racmawati alias Ines. Dua orang asal Lumajang (suami istri pemilik rumah penampungan), yang seorang lagi disinyalir sebagai perekrut asal Jakarta. 17 calon PMI tersebut akhirnya dibawa ke kantor BP3MI Jawa Timur, untuk selanjutnya di pulangkan ke kampung halaman masing-masing,’’ kata Benny.
Tidak hanya itu, Kepala BP2MI juga mengapresiasi upaya positif yang dilakukan Kepala BP3MI Jawa Timur. BP2MI dan Lanal Dumai bersepakat akan mengungkap siapa dalang atau aktor intelektual yang membantu proses penempatan ilegal PMI tersebut. Benny menyebut kejahatan kemanusiaan tak boleh ditolerir.
Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Boy JS, dalam kesempatan tersebut menyampaikan komitmen memberantas dan melawan sindikat tanpa kompromi. Menurutnya penyidik akan mengenakan asal berlapis untuk agency (calo) sebagai pelaku penempatan nonprosedural PMI.[bi/bp2mi]