Mengenal Rumah Lamin Yang Dipamerkan KJRI Di HK Flower Show 2023
Hong Kong sedang ada acara pameran bunga tahunan atau Hong Kong Flower Show 2023, seperti biasa perwakilan pemerintah yang ada di Hong Kong selalu mengankat keragam budaya yang sangat menarik perhatian pengunjung.
Tahun ini KJRI untuk Hong Kong dan Macau menampilan keunikan Rumat Lamin.
Apa itu Rumah Lamin?
Rumah Lamin merupakan identitas bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Rumah Lamin mempunyai panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter.
Rumah Lamin juga dikenal sebagai rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung hingga rumah ini dapat ditinggal oleh beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar. Salah satu rumah Lamin yang berada di Kalimantan Timur bahkan dihuni oleh 12 sampai 30 keluarga.
Rumah Lamin dapat menampung kurang lebih 100 orang, pada tahun 1967 diresmikan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu ragam keunikan dan budaya budaya yang dimiliki Indonesia.
Rumah adat panggung ini memiliki beberapa ciri khas, antara lain:
Konstruksi bahan bangunan rumah adat Lamin sebagian besar terbuat dari kayu ulin. Ini merupakan kayu terbaik yang berasal dari hutan Kalimantan yang begitu kokoh dan tidak mudah lapuk.
Bahkan, jika terkena air, kayu ulin malah semakin kokoh dan kuat. Sementara itu, arsitketur rumah Lamin terdapat ukiran mahluk hidup seperti tumbuhan, kisah perburuan, wajah manusia dan lain sebagainya.
Salah satu fungsi dari ukiran-ukiran yang terdapat di rumah Lamin adalah untuk menjaga keluarga yang hidup dalam rumah dari bahaya.
Bahaya disini adalah ilmu hitam yang umumnya ada di masyarakat Dayak yang digunakan untuk mencelakai seseorang.
Warna dasar rumah Lamin terdiri dari hitam, kuning, merah, biru, dan putih. Setiap warna yang dipakai untuk menghias rumah Lamin memiliki makna tersendiri.
Warna kuning melambangkan kewibawaan, warna merah melambangkan keberanian, warna biru melambangjan kesetiaan, dan warna putih melambangkan kebersihan jiwa.
Ruangan dalam rumah Lamin ini terdiri dari ruang tamu, dapur, kamar tidur, dan kolong. Biasanya, bagian bawah rumah digunakan untuk beberapa keperluan, misalnya sebagai kandang ternak atau tempat menyimpan hasil bumi.
Sistem rumah panggung ini juga menandakan bahwa cita rasa arsitektur suku Dayak begitu tinggi. Bentuknya yang memanjang dan estetik menyimpan daya tarik tersendiri.
Keunikan rumah ini hampir sama dengan rumah Bentang yaitu merupakan rumah besar yang dapat menampung sebanyak 10 sampai 30 keluarga.
Hal ini menandakan bahwa masyarakat Dayak Kalimantan Timur memiliki sifat kekeluargaan yang tinggi. Sehingga bisa hidup berkelompok dalam satu rumah.
Setiap keunikan Rumah Adat Lamin khas Kalimantan Timur memiliki esensi tersendiri. Selain menandakan rasa kekeluargaan, aneka ukiran dan perpaduan warna yang dimilikinya juga menggambarkan cita rasa seni yang dipunyai masyarakat suku Dayak yang begitu tinggi.
Bagian – Bagian Rumah:
Rumah Lamin terbagi atas tiga ruangan yaitu ruangan dapur, ruangan tidur, dan ruang tamu.
Ruang tidur terletak berderet dan umumnya dimiliki oleh masing-masing keluarga yang tinggal di dalam rumah tersebut. Ruang tidur juga dibedakan antara ruang tidur lelaki dan ruang tidur perempuan kecuali jika sang lelaki dan perempuan sudah menikah.
Ruang tamu umumnya digunakan untuk menerima tamu dan juga untuk pertemuan adat. Ruang tamu merupan ruangan kosong yang panjang.
Di sisi luar rumah Lamin, ada sebuah tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam. Tangga ini mempunyai bentuk dan model yang sama baik pada rumah Lamin yang dihuni masyarakat Dayak kelas menengah ke atas maupun masyarakat Dayak kelas menengah ke bawah. Dan di bagian bawa rumah Lamin biasanya digunakan untuk memelihara ternak.
Bentuk Rumah Lamin
Rumah Lamin berbentuk persegi panjang dan memiliki atap yang berbentuk seperti pelana kuda, rumah ini mempunyai tinggi lebih kurang 3 meter dari tanah dengan lebar kurang lebih 15-25 meter dan panjang 200-300 meter.
Rumah Lamin dibangun dengan beberapa tiang penyangga untuk menopang rumah. Tiang-tiang penyangga rumah Lamin dibagi atas dua bagian yaitu tiang penyangga inti dan penyangga lainnyaadalah
Tiang penyangga inti adalah tiang yang menyangga atap rumah Lamin, tiang penyangga lainnya adalah tiang yang menopang lantai-lantai rumah lamin, dan tiang-tiang ini berbentuk seperti tabung.
Pintu masuk rumah Lamin dihubungkan dengan beberapa tangga sebagai jalan masuk ke dalam rumah. Pada halaman depan rumah Lamin terdapat patung-patung atau totem yang dibuat dari kayu.
Pada bagian tengah rumah ada sebuah tiang besar yang dibuat dari kayu yang berfungsi untuk mengikat ternak atau hewan peliharaan. Sementara di bagian ujung atap rumah Lamin juga dihiasi dengan kepala Naga yang terbuat dari kayu. [*]