Warta Migran

Sebanyak 1 Juta TKI Terjebak di Malaysia

Diperkirakan ada 1 juta TKI yang sedang terjebak di Malaysia karena Lockdown dan terancam kelaparan

Jakarta, BI — Kondisi dunia yang sedang kawatir terhadap penyebaran virus corona membuat banyak negara memberlakukan pembatasan – pembatasan  aktivitas bagi semua orang yang tinggal negerinya.

Melansir CNN Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memperkirakan setidaknya ada satu juta tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia terancam kelaparan imbas dari kebijakan lockdown Negeri Jiran untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19).

Anggota tim Pengkajian dan Penelitian Covid-19 Komnas HAM, Kania Rahma Nureda menuturkan lockdown di Malaysia telah menghambat penyaluran sembako kepada para TKI yang berada di sana.
“Satu juta TKI di Malaysia terancam kelaparan karena penyaluran sembako terhalang,” ujar Kania dalam konferensi yang disiarkan langsung lewat Zoom, Rabu (29/4).

Dia menambahkan Komnas HAM saat ini tengah mencatat beberapa fenomena kehidupan WNI di luar negeri, terutama kondisi WNI yang saat ini terjebak lockdown di Negeri Jiran.
Selain ancaman kelaparan, Kania menuturkan ada pula kondisi WNI di Malaysia hidup sehari-hari dalam kamar kos yang berdesakan, kotor, dan sempit.

Bahkan, ia juga mencatat ada tiga WNI asal Banten di Timur Tengah makan nasi busuk tiga kali dalam seminggu.
“Selain di Asia Tenggara kami juga mencatat di Timur Tengah TKI Banten makan tiga kali seminggu pakai nasi busuk,” ujarnya.

Kania selain itu, juga memperkirakan bakal ada gelombang mudik oleh TKI selama Ramadan akibat Covid-19. Oleh karenanya, ia meminta pemerintah waspada terhadap situasi tersebut.
Ia berharap pemerintah bisa segera menyiapkan protokol penanganan Covid-19 bagi WNI yang baru pulang dari luar negeri tersebut.
Penanganan itu, ujar Kania, harus lewat kerja sama dengan pemerintah daerah.
“Pemerintah perlu melakukan sosialisasi secara masif dan berkala untuk mematikan seluruh buruh migran yang bekerja di luar negeri ketika kembali ke tanah air,” katanya. (thr/wis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.