Penarikan Produk Susu Meiji Karena Mengandung Obat Sapi
Hong Kong, BI [30/11] – Penemuan residu obat hewan pada produk susu Meiji di Jepang telah memicu penarikan besar-besaran dan menimbulkan kekhawatiran terhadap reputasi perusahaan tersebut di luar negeri.
Meskipun Meiji mengambil tindakan cepat untuk mengatasi kontaminasi ini, dampak yang masih ada terhadap kepercayaan konsumen dan keuangan perusahaan akan lebih sulit untuk diperbaiki.
Untuk merek berusia seabad yang terkenal dengan kualitas dan keandalannya, Meiji kini menghadapi jalan panjang untuk membangun kembali posisinya di dunia.
Pada pertengahan November 2023, jejak antibiotik sulfamonomethoxine terdeteksi dalam susu Meiji selama pemeriksaan rutin di Jepang. Meiji segera melakukan penarikan kembali lebih dari 40.000 botol susu yang telah sampai ke konsumen.
Namun, cakupan penarikan kembali ini lebih dari sekadar botol yang diambil, karena kontaminasi berdampak pada praktik produksi dan kepercayaan konsumen dalam skala yang lebih luas.
Sulfamonomethoxine, biasa disebut SMM, digunakan dalam kedokteran hewan untuk mengobati infeksi bakteri pada ternak. Peraturan melarang keras penggunaannya dalam waktu 72 jam setelah memerah susu sapi, karena residu obat dapat tertinggal di dalam susu dan menimbulkan risiko kesehatan jika tertelan oleh manusia.
Fakta bahwa SMM ditemukan dalam susu yang dapat dipasarkan menunjukkan adanya pelanggaran protokol yang signifikan di fasilitas Meiji.
Meskipun Meiji menyatakan bahwa tingkat antibiotik dalam produk yang terkena dampak tidak signifikan dari sudut pandang kesehatan, kepercayaan konsumen bergantung pada kepatuhan ketat terhadap standar keselamatan, bukan rasionalisasi post hoc.
Kehadiran zat yang tidak sah menggoyahkan kepercayaan pada keseluruhan proses produksi.
Yang lebih memprihatinkan lagi, laporan awal mengungkapkan bahwa susu yang terkontaminasi telah didistribusikan ke sebagian besar wilayah Jepang bagian barat dan tengah. [BI]