Viral ART Diduga Dikurung di Rumah Majikan Hingga Kelaparan
Jakarta, BI – Sebuah video menampilkan seorang perempuan asisten rumah tangga (ART) di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat meminta-minta makanan, viral di media sosial. ART tersebut dinarasikan dikurung hingga dianiaya oleh majikannya.
Dalam rekaman video yang viral, perempuan asal Sumba, NTT itu terlihat duduk di atas pagar tembok. Dia menerima bungkusan makanan dari seorang wanita yang menghampirinya.
“Berapa hari tidak makan? Beta (saya) sayang ko tara (kamu tidak) makan? Dari kemari ko (kamu) tidak makan? Kasihan ko kurus begini tinggal tulang,” tanya perempuan yang memvideokan.
“Rambut siapa yang gunting?” tanyanya lagi.
“Saya sendiri,” jawab korban.
“Yang benar sayangku, jujur. Kita ini dari NTT sama-sama,” kata perempuan itu lagi.
ART tersebut diketahui bernama Isabela Pule (20) asal Sumba, NTT. Pengacara korban, Nobertus Elu mengatakan pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Barat.
“Iya semalam sudah bikin LP di Polres Jakarta Barat, langsung visum. Tinggal nanti hasilnya dari RS akan diserahkan ke Polres,” kata Nobertus saat dihubungi detikcom, Rabu (14/02).
Nobertus mengatakan dalam kasus ini pihaknya melaporkan majikan perempuan korban. Laporannya teregister dengan nomor LP: 182/II/2024/PMJ/Restro-Jakbar, tanggal 13 Februari 2024.
“Terlapor Ibu C, majikan perempuan. Saksi ada dua orang,” kata Nobertus.
Nobertus mengatakan diduga korban mendapatkan penganiayaan dari majikannya selama 6 bulan bekerja sejak September 2024. Menurutnya, korban diperlakukan tidak manusiawi.
“Semalam kita komunikasi sama korban Isabela ini bahwa banyak tindakan yang dilakukan misal penganiayaan, sering dipukul, disuruh cukur padahal seorang perempuan. Dicukurnya ini kalau di tempat cukur kan tidak masalah, tapi ini malah dicukur sendiri,” paparnya.
Secara terpisah, Humas Forum Pemuda NTT, K Charles yang sempat mendampingi korban mengungkapkan korban keluar dari rumah majikannya dengan memanjat atap. Diduga karena kelaparan, korban meminta makanan kepada ART lain yang juga berasal dari NTT.
“Jadi adik ini waktu itu, kebetulan kemungkinan dia lapar, lapar dan dia bingung mau makan. Dia lewat tengah (atap) duduk lah di situ (pagar) dan kemungkinan adik yang dari Sumba (ART lain) ini ngelihatin, mungkin tanya ‘kamu kenapa lapar’ jadi mereka pergi ambil makan sambil memvideo itu,” kata Charles.
Charles mengatakan Isabela keluar dari rumah majikannya saat sang majikan sedang liburan. Komunitas pemuda anak rantau (PAR) NTT di Jakarta menyelamatkan korban dari rumah majikannya setelah mengetahui adanya video viral di media sosial.
“Kita tahu dari video viral. Kemudian karena kita persaudaraan kita sama-sama dari NTT, kita langsung meluncur ke TKP dan itu di situ kita tanya ternyata adik kita itu diperlakukan tidak baik. Dia makan cuma sekali sehari,” kata Charles.[dtk/*]