Allah SWT berfirman:” Pada hari ini setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak ada yang terzalimi pada hari ini. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitunganNya.” (Ghafir: 17).
Yaumul hisab adalah hari dimana diperhitungkannya setiap amal perbuatan manusia. Di yaumul hisab ini, seluruh manusia akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang telah ia lakukan selama hidupnya di dunia ini.
Di hari tersebut, manusia tidak akan dapat berbohong atau membela diri karena mulut mereka akan terkunci rapat dan anggota tubuhlah yang akan menjadi saksi abadi.
Allah SWT telah berfirman “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji sawi pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat biji sawi pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.”(Al-Zalzalah: 7-8)
Khalifah Umar bin Khattab RA pernah memberikan nasihat, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab nanti.” Menghisab diri berarti bahwa seseorang harus berusaha menghitung diri dan melakukan evaluasi diri sebelum Allah yang nanti akan mengevaluasinya.
Hari Penghitungan Amal adalah hari di mana nasib kita akan diketahui apakah perbuatan kita selama di dunia ini benar atau salah. Dan ini pasti akan terjadi pada yaumul hisab ini. Perhitungan pada yaumul hisab nanti amalan seseorang akan dihitung secara detail dan terperinci. Semua tindak tanduknya, suara yang diucapkannya bahkan hati yang diniatkannya semuanya terekam dan tidak ada sedikitpun yang tertinggal.
Hal tersebut diatas telah dijelaskan dengan gamblang oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an:”Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, melainkan akan datang kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba. Allah benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari kiamat.” (Maryam: 93-95)
Selain itu, anggota tubuh manusia akan menyampaikan masing-masing atas apa yang telah mereka lakukan, seperti yang telah diingatkan Allah dalam Al-Qur’an:
“Inilah hari, saat mereka tidak dapat berbicara, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan.” (Al-Mursalat: 35-36)
Bahkan, pada hari itu tidak akan ada yang bisa membela dan memberi pertolongan kecuali atas amal mereka sendiri, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:”(Yaitu) pada hari ketika tipu daya mereka tidak berguna sedikit pun bagi mereka dan mereka tidak akan diberi pertolongan.” (Ath-Thur: 46)
Sebagai orang yang beriman, wajib hukumnya bagi kita untuk meyakini bahwa yaumul hisab adalah hari yang akan benar-benar kita lalui kelak. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menghindari lebih banyaknya amalan buruk yang nanti akan kita peroleh, dengan melakukan hal-hal berikut:
1.· Senantiasa mengerjakan amal kebajikan terhadap siapapun
2.· Menghindari maksiat sekecil apapun
3.· Memperbanyak sedekah dan menawarkan jasa kepada siapapun
4.· Mengerjakan sholat wajib tepat waktu dan juga ibadah2 sunnah
5.· Tidak menggunakan mata untuk melihat hal-hal yang tidak baik
6.· Menggunakan mulut hanya untuk berbicara yang baik-baik saja dan menyejukkan hati terhadap sesama
7.· Menggunakan telinga untuk banyak mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hal-hal yang bermanfaat saja
8.· Banyak melangkahkan kaki ke tempat-tempat berkumpulnya orang2 sholeh,
dan,
10. Sering-seringlah ingat mati dan mempersiapkan bekal untuk kematian
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an”Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikitpun; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.”(Al-Anbiya: 47)
Hisab ini nanti dilakukan dalam satu waktu, dan Allah SWT sendiri yang akan melakukannya, sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :“Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan diajak bicara Tuhan-nya tanpa ada penterjemah antara dia dengan Tuhan-nya. Lalu ia melihat ke sebelah kanan, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya; dan ia melihat kekiri, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya. Lalu melihat ke depan, kemudian hanya melihat neraka ada di hadapannya.”
Kemudian diberikan kitab yang telah ditulis malaikat agar dibaca dan diketahui oleh setiap orang. Allah SWT menyebutkan :”Dan diletakkanlah kitab buku catatan, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: Aduhai celaka kami. Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya? Dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhan-mu tidak menganiaya seorang juapun” (Al Kahfi:49].
Allah SWT juga berfirman:”Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mencatat amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (Al Mujaadilah:6)
Sesungguhnya seluruh pelaku perbuatan akan melihat amalannya dan tidak dapat mengingkarinya, karena bumi yang kita pijak ini akan menceritakan semua amalan mereka. Begitu pula seluruh anggota tubuh-badan pun akan berbicara tentang perbuatan yang telah ia lakukan. Allah SWT berfirman:”Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan-tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki-kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka lakukan.” (Yaasin:65]
Oleh yang demikian, bersiap-siaplah dari sekarang untuk menghadapi hari perhitungan yang sangat ketat nanti dengan mempersiapkan bekal ilmu yang bermanfaat, amal shalih yang cukup, dan sering-sering mengingat hari akhirat. [*]