Hong Kong

Sharing Kepenulisan Dengan Penulis Best Seller Asma Nadia

Asma Nadia mengajak teman-teman PMI untuk menulis di KBM App.

Hong Kong, BI [25/08]  – Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tertulis sebagai mediumnya.

Dalam kegiatan berbahasa menulis, melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan.

Menurut Asma Nadia, menulis itu berjuang.  Menulispun bisa dilakukan oleh siapa saja. Kunci jadi seorang penulis adalah tekad.

Asma Nadia dikenal sebagai salah satu penulis best seller paling produktif di Indonesia. Sudah 112 bukunya diterbitkan dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, dan nonfiksi, selain puluhah antologi bersama.

Jika bicara Asma Nadia di Hong Kong. Pasti pikiran kita langsung menghubungkan dengan FLP HK. Karena Asma Nadia merupakan ounder FLP di Indobesia, bersama sang kakak. Helvie Tiana Rosa, yang juga seorang penulis.

Pada Minggu, (11/8) para pecinta kepenulisan berkumpul di depan perpustakaan Victoria park. Mereka menyambut dengan wajah sumringah kedatangan sang penulis idola. Sekaligus sharing bersama tentang kepenulisan.

Kegiatan ini dihelat dioleh alumni FLP HK serta komunitas kreatif menulis (KKM) besutan Neni Suryani S.I.Kom.

Dihadiri sekitar 20 orang, sharing kepenulisan ini berlangsung serius namun santai. Kali ini sharing ini mengambil tema “About writing best seller books”.

Untuk menjadi seorang penulis itu harus tau bagaimana agar tulisan kita itu bisa laku dan disukai para pembaca.

Sebagian besar, para peserta menanyakan tentang, bagaimana cara memulai menulis. Agar tulisan kita itu begitu dari awal membaca, pembaca sudah tertarik untuk mengikuti kelanjutan ceritanya.

Kenapa kita begitu susah memulai menulis. Asma Nadia menjelaskan bahwa karena kita ngga tau, kita belum  punya konsep, kita belum punya outline. Jadi buatlah kerangka karangan. Sesimple itu. Tiap bab itu apa sih yang akan kalian omongin”, jelasnya.

Disini Asma Nadia juga menjelaskan, buku-buku apa saja yang seharusnya kita baca. Jika ingin menulis cerpen, novel semuanya ada panduan untuk kita baca dan dipelajari.

Asma Nadia juga membawa novel terbarunya dengan judul Assalamualaikum Baitulloh. Sebuah novel yang mempersiapkan hati dan langkah ke tanah suci.

Jadi, kita menulis kisah hidup pun bisa jadi buku. Dan bukan hanya untuk bisa dijadikan kenang-kenangan saja. Tetapi, menulis untuk berbagi hikmah dan pelajaran. Karena ketika teman-teman  berbagi hikmah dan pelajaran, kalau ada yang baca kemudian mendapatkan pelajarannya. Teman-teman dapat royalti bukan hanya di dunia. Tapi akhirat juga. Beliau menjelaskan.

Asma Nadia menambahkan. Menulis sebenarnya untuk berbagi pelajaran dan semangat kehidupan.

Umur tulisan itu lebih panjang. Tulisan itu abadi.

“Victoria park itu sebenarnya ide yang luar biasa. Syaratnya buka mata buka telinga.  Hidupkan hati. Hidupkan panca indera kita. Panca indera itu  radar bagi ide-ide. Tapi tanpa sadar, terkadang kita sendiri yang mematikan radar kita sendiri. Dengan mainan hape”, harap beliau kepada para pecinta kepenulisan di Hong Kong.

Asma Nadia berada di Hong Kong karena urusan keluarga serta sekaligus reuni FLP HK. Selain itu, terlihat Asma Nadia juga datang sebagai tamu undangan pada upacara bendera perayaan HUT RI ke-79 di Wisma Konjen RI HK.

Beliau juga mengajak teman-teman untuk menulis di KBM App.

KBM App merupakan aplikasi membaca dan menulis online. Serta memiliki misi  untuk bisa menyejahterakan penulis dan mengajak lebih banyak orang untuk menjadi penulis lewat  platform online.(esti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.