Internasional

Jerman – Indonesia Kerjasama Atasi Perubahan Iklim

Melalui 48 proyek yang difasilitasi International Climate Initiative Indonesia

Jakarta, BI [22/09] – Perubahan iklim merupakan masalah global yang akan dihadapi tiap negara di dunia. Hal itu seiring dengan kerusakan alam karena berbagai aktivitas manusia. Oleh karena itu, kerja sama antar-negara untuk mengatasi masalah perubahan iklim perlu dilakukan.

Hal itu yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Jerman melalui 48 proyek yang difasilitasi International Climate Initiative Indonesia (IKI). Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Vivi Yulaswati menjelaskan, kerja sama itu memegang peran penting dalam komitmen mendukung negara-negara seperti Indonesia dalam menghadapi masalah perubahan iklim.

”Program ini sejalan dengan pemerintahan lima tahun ke depan yang menekankan pada membangun lingkungan yang berkelanjutan, dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana, iklim, serta guncangan besar apa pun di masa mendatang dan ketahanan iklim,” ujar Vivi Yulaswati kepada wartawan, Jumat (20/9).

Oleh karena itu, dia mengatakan, kontribusi dan kemitraan terus ditekankan dalam bidang perubahan iklim dan transisi energi yang menjadi agenda penting di COP16 dan COP29.

Di sisi lain, Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia Thomas Graf mengapresiasi langkah Indonesia dalam menangani perubahan iklim dan keanekaragaman hayati dengan meluncurkan Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), Aksi Iklim, serta penyelesaian Second NDC (Nationally Determined Contribution).

Dia mengatakan, hal itu dapat menjadi contoh bagi negara lain agar melakukan aksi dalam perubahan iklim. ”Mengatasi dampak perubahan iklim memerlukan upaya yang matang untuk mengambil dan memulihkan keanekaragaman hayati sementara transisi energi harus selaras dengan tujuan percakapan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan,” papar Thomas Graf.

Thomas juga menekankan kolaborasi yang sudah dilakukan kedua negara krusial untuk penanganan baik krisis iklim maupun keanekaragaman hayati.

”Ini meningkatkan ketangguhan masyarakat dan menjaga keanekaragaman hayati. Kerja sama kedua negara juga telah meningkatkan peralihan energi terbarukan, menurunkan emisi GRK, dan menerapkan praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan,” tutur Thomas Graf.

Sementara itu, Kepala Divisi IKI dari Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWK) Philipp Behrens menyatakan prioritas kementeriannya adalah di bidang transisi energi dan dekarbonisasi industri.

”Kerja sama dengan pemerintah Indonesia mencerminkan bahwa Indonesia adalah negara paling aktif, terutama diperjanjian-perjanjian iklim,” kata Philipp Behrens.

IKI merupakan bagian penting dari komitmen pembiayaan iklim internasional pemerintah Jerman sejak 2008. Sejak 2008, IKI telah menjalankan 134 proyek bilateral, regional, dan global.

Di Indonesia, IKI diimplementasikan oleh GIZ Indonesia dan ASEAN melalui proyek Climate and Biodiversity Hub Indonesia, dengan dukungan dari Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWK), bekerja sama dengan dua mitra utama dari pemerintah Indonesia, yaitu Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.