439 pedagang di 89 pasar daerah positif Covid-19
Sedikitnya ada 439 pedagang di pasar-pasar daerah wilayah Indonesia positif Covid -19
Jakarta, BI – Pemerintah mulai terbuka dengan identitas pasien dan asal usul penularan juga derah penyebaran covid-19. Melansir JawaPos — Di pasar tradisional penerapan protokol kesehatan kurang berjalan karena minimnya perhatian dalam bentuk sosialisasi dan bantuan alat pelindung diri (APD). Hal tersebut pun membuat para pedagang rentan terpapar Covid-19.
Ketua bidang Infokom DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan menuturkan, berdasarkan data yang diterima, sedikitnya 439 pedagang di 89 pasar di berbagai daerah positif Covid-19. Adapun korban meninggal mencapai 27 orang.
“Kami telah melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah di beberapa provinsi, dan beberapa daerah telah menjalani rapid test Atau swap di pasar,” jelasnya melalui keteragan tertulis, Rabu (10/6).
Kata dia, pihaknya telah menyebar panduan singkat protokol bagi pengelola dan para pedagang yang bisa dengan cepat dan mudah dipahami. Di antaranya agar pengelola pasar mengatur ulang jarak lapak antar pedagang satu dengan yang lain.
Kemudian, pengelola pasar melakukan tes suhu kepada pengunjung sebelum masuk pasar. Pengelola pasar atau pedagang harus mempersiapkan skat plastik antar pedagang dan pembeli untuk keamanan bersama. Pedagang dan pembeli juga wajib memakai masker di lingkungan pasar sekaligus selalu menjaga jarak dengan pembeli minimal 1 meter.
“Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan setelah melakukan transaksi dan interaksi. Pengelola pasar juga harus mempersiapkan tempat pencuci tangan di masing-masing blok pasar sekaligus penyemprotan desinfektan,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini pun harus mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan di pasar tradisional. Mengingat pasar adalah sumber ekonomi dan sumber kebutuhan pokok sebagaian besar masyarakat Indonesia.
Dengan cara sosialisasi protokol kesehatan, himbauan kesadaran melakasanakan protokol kesehatan serta rogram bantuan APD, hand sanitizer dan penyemprotan desinfektan. Jika penerapan protokol kesehatan di pasar berjalan baik maka aktivitas jual beli akan tetap menjadi pilihan masyarakat tanpa harus takut penyebaran covid-19,” tutupnya.
Namun bila protokol kesehatan gagal diterapkan dan tingkat penyebaran covid cukup tinggi di pasar, maka tidak menutup kemungkinan budaya belanja ke pasar tradisional akan bergeser dengan berbelanja menggunakan cara/sistem yang lain.