POSMIH Gelar Pondok Ramadhan 1446 H/2025 M

Hong Kong, BI [23/03] – Persatuan Organisasi Muslim Indonesia Hong Kong (POSMIH) menggelar acara Pondok Ramadhan. Pondok Ramadhan ini sendiri dilaksanakan selama bulan Ramadhan mulai tanggal 2-23 Maret 2025, bertempat di Masjid Ammar, tepatnya di lantai 6, Wan Chai.
Bertepatan dengan hari Minggu, tanggal 2 Maret, acara yang berlangsung dengan khidmat ini menghadirkan KH. Muhaimin Karim M.A (Executive Da’wah Islamic Union of Hong Kong), dan Ustadz Husnul Muttaqin (Dompet Dhuafa HK).

Kegiatan pondok Ramadhan ini dimulai pukul 09:00 pagi hingga pukul 14:00 siang.
Dalam sambutan singkatnya, ketua POSMIH, Ukhti Suyanti menyampaikan terimakasih untuk semua pengurus POSMIH, dan jamaah yang hadir untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan tolabul Ilmi bersama pak Haji.
“Terimakasih kepada Pak Haji, MC, pengurus POSMIH dan Ibu-Ibu yang telah hadir di acara pondok Ramadhan ini. Selagi Bapak Haji sudah ada di sini, waktunya jangan kita sia-siakan”, sambutnya dengan singkat.
KH. Muhaimin dalam kesempatan ini menyampaikan tentang bagaimana menjalankan ibadah puasa kita di bulan ramadhan ini menjadi puasa yang makbullah, yaitu diterima oleh Allah SWT, disamping itu harus mempelajari ilmu tentang ramadhan.
“Bagaimana menjalankan ibadah puasa kita di bulan ramadhan ini menjadi puasa yang makbullah, diterima Allah SWT. Disamping itu kita harus mempelajari ilmu tentang ramadhan,” jelas pak Haji.
Bulan ramadhan merupakan syahrun mubarak, yaitu bulan Agung yang penuh keberkahan.
Yang dimaksud keberkahan di bulan ramadhan walaupun dilakukan nilai sunah atau sedikit maka nilainya akan bertambah dan di upgrade oleh Allah SWT.
“Yang dimaksud keberkahan di bulan ramadhan itu, walaupun kita lakukan sunah, kalau kita lakukan di bulan ramadhan, maka nilainya akan bertambah dan di upgrade oleh Allah SWT,” tambah pak Haji.
KH. Muhaimin menambahkan. Dalam bulan ramadhan kita harus punya program. Diantaranya, jika bangun tidur, langsung mengambil air wudhu.
Dan ada 3 hal yang harus diperhatikan setelah bangun dari tidur. Yaitu 3 kali setengah menit.
“Setengah menit pertama, luruskan kaki dan tangan. Setengah menit kedua, duduk dengan mengusap pipi dan sambil membaca doa. Dan untuk Setengah menit terakhir, turunkan kaki dari ranjang. Baru keluar menuju kamar mandi,” urai pak Haji.
Pak haji juga menyampaikan, jika puasa itu bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus. Namun puasa juga menjaga lisan agar tidak berkata kotor, mengawal emosi.
“Look before leave, pandang ke depan sebelum melangkah. Pikir dulu sebelum anda berkata-kata. Diam itu banyak hikmahnya, namun juga banyak manfaatnya. Bicarakan yang menyejukkan. Jika anda mengatakan sesuatu, gunakanlah kaidah formula tensoplas, yaitu tenang, sopan, pasih, lembut, apik dan santun,” jelas Pak Haji menutup kajiannya.
Usai sholat berjamaah, dilanjutkan dengan kajian yang kedua bersama ustadz Husnul Muttaqin dari Dompet Dhuafa HK.
Ustadz Husnul Muttaqin menyampaikan materi di depan 60 lebih jamaah ini dengan sangat gamblang.
Atas berkat nikmat Allah, para jamaah bisa datang bermajelis. Datang dengan modal sehat, niat dan semangat.
“Bersyukurlah anda semua yang dipilih oleh Allah untuk mendapatkan nikmat bermajelis”, kata Ustadz.
“Percayalah, yakinilah, imanilah, nanti ketika kita wafat, teman-teman, orang-orang yang kita kenal, orang yang hari ini tidak mau datang ke majelis, demi Allah, percayalah mereka akan menyesal”, jelasnya.
Allah menyampaikan dalam Alqur’an yang artinya, “Ya Allah, kembalikan kami walau sebentar. Sungguh aku akan bersedekah dan jadi orang sholeh, Mereka meminta kepada Allah untuk bisa kembali di dunia, walau sebentar”, tegasnya.
Di akhir kajiannya Ustadz Husnul Muttaqin menyampaikan tentang Surat Al-Hujurat ayat 12 berisi larangan ghibah (menggunjing) dan berburuk sangka. Ayat ini juga memerintahkan untuk menjauhi mencari-cari kesalahan orang lain.
Arti Surat Al-Hujurat ayat 12:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa”.
“Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain”.
“Janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain”.
Orang beriman dilarang mencari-cari kejelekan orang lain.
Orang beriman dilarang untuk menggunjing orang lain.
3 langkah orang kenapa bisa ghibah. Janganlah berprasangka (tidak semua prasangka itu buruk), janganlah kepo dan jangan ghibah. Akumulasi dua dosa dari suudzon dan kepo adalah ghibah. Dan di level tertinggi itu adalah fitnah.
Bismilah, bulan ramadhan mengurangi suudzon, kepo berkurang. InsyaAllah.(esti)