Jawa Timur, BI – Tinggal di kawasan yang rentan penularan virus corona sudah seharusnya seseorang harus lebih tegas dalam menerapkan aturan kesehatan darurat covid-19.
Dari Pamekasan dikabarkan ada seorng bayi yang terpapar virus corona karena tertular dari salah satu warga yang datang dan menjenguk bayi seorang ibu yang baru melahirakan, di jawa ini adalah tradisi “jagong bayi”.
Padahal saat lahir ke dunia, bayi tersebut dalam kondisi sehat tanpa kurang sesuatupun. Kedua orang tua bayi juga sehat, negatif covid-19.
Menurut keterangan gugus tugas, bayi tersebut diketahui tertular virus corona dari salah satu tetangga yang datang menjenguk, beberapa hari setelah lahir dan tinggal di rumah orang tuanya.
Menurut rekaman penularan covid-19, Pamekasan mencatat banyak kasus ODP hingga PDP yang seharusnya secara tidak langsung menyadarkan masyarakat untuk tidak saling berkunjung agar tak saling menularkan virus, apalagi ini berkaitan dengan bayi yang masuk kategori rentan terhadap penularan.
Diceritakan oleh gugus tugas, sebelum masuk rumah sakit bayi tersebut sudah sakit dan memperlihatkan gejala-gejala serius seperti sesak napas, batuk disertai demam hingga napas pendek dan dangkal.
Melihat kondisi tersebut kedua orang tua bayi memutuskan untuk membawa bayinya ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa, dokter melihat adanya gejala yang mengindikasikan infeksi virus corona, sehingga bayi dan kedua orang tua menjalani pemeriksaan.
Hasilnya bayi tersebut positif dinyatakan positif terinfeksi virus corona di usianya yang baru mencapai 28 hari, sementara kedua orang tuanya dinyatakan negatif. Terpaksa bayinya harus menjalani perawatan intensif di ruang isolasi tanpa ibu dan ayahnya.
Namun, kondisi kesehtan bayi kian memburuk hingga akhirnya meninggal karena terinfeksi covid-19.
FIhak gugus tugas berharap ini akan menjadi perhatian masyarakat supaya tetap menjaga keluarganya dari penularan virus, patuhi protokol kesehatan dan jaga imunitas tubuh agar tetap fit. (bi)