KesehatanNasional

Kalung Anti Corona Siap Produksi

Kalung antivirus berbahan dasar eucalyptus atau kayu putih bikin penasaran publik

Jakarta, BI – Mengejutkan publik, Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) dikabarkan tengah merampungkan kalung antivirus berbahan dasar eucalyptus atau kayu putih. Dan, kalung itu akan diproduksi masal.

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi pun sangat terkejut dengan rencana Kementan yang bakal memproduksi massal kalung yang disebut anti virus itu.

“Ini serius? Mohon para ilmuwan hebat berikan pendapatnya. Kok Kementan? Kenapa bukan Biofarma? Perusahaan vaksin milik negara terhebat se Asia,” tanya dia melalui kicauan di akun Twitter miliknya AchsanulQosasi, Sabtu (4/7).

Presiden klub Madura United ini lantas menyarankan agar Kementan berkonsultasi kepada Biofarma terkait pengembangan kalung tersebut. “Ini obat apa jimat?” sindir dia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kalung anti virus ini adalah campuran dari 700 jenis tanaman dimana salah satunya diklaim mampu mematikan virus corona atau Covid-19.

“Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak,” kata Syahrul saat mempromosikan kalung itu ketika bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono.

 

 Membunuh Virus Hingga 100%

Menurut Kabalitbangtan, minyak atsiri eucalyptus citridora dapat menginaktivasi virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus sehingga mempunyai kemampuan antivirus.

Penemuan tersebut sebelumnya melalui uji molecular docking dan uji in vitro di Laboratorium Balitbangtan.

Ia menjelaskan laboratorium tempat penelitian eucalyptus dilakukan di laboratorium keselamatan biologi level 3 atau biosavety level 3 (BSL 3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner.

Kementan juga sudah melakukan penelitan sejak 30 tahun lalu dan tak asing dalam menguji golongan virus corona seperti influenza, beta corona dan gamma corona.

“Setelah kita uji ternyata Eucalyptus sp yang kita uji bisa membunuh 80-100 persen virus mulai dari avian influenza hingga virus corona model yg digunakan. Setelah hasilnya kita lihat bagus, kita lanjutkan ke penggunaan nanoteknologi agar kualitas hasil produknya lebih bagus,” katanya.

Dalam berbagai studi dikatakan, obat ini hanya cukup 5-15 menit diinhalasi akan efektif bekerja sampai ke alveolus.

Dalam riset Balingbangtan dengan konsentrasi 1% sudah cukup membunuh virus 80%-100%.

Bahan aktif utamanya, terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus melalui mekanisme M pro.

M pro adalah main protease (3CLPro) dari virus corona yang menjadi target potensial dalam penghambatan replikasi virus corona.

Penelitian menunjukkan eucalyptol ini berpotensi mengikat protein Mpro sehingga menghambat replikasi virus.

“Manfaat tersebut dapat terjadi karena 1,8 cineol dari eucalyptus disebut eucalyptol dapat berinteraksi dengan transient receptor potential ion chanel yang terletak di saluran pernapasan,” beber Fadjry. (SKO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.