Pria Pelempar Bom Asap Dan Serangan Pisau Di Stasiun Bertindak Sendirian

Taipei, BI [20/12] – Pria yang diduga melakukan serangan di Taiwan dengan granat asap dan pisau bertindak sendirian, kata polisi pada hari Sabtu mengenai insiden yang menewaskan empat orang, termasuk pelaku.
Chang Wen, 27 tahun, dari kota Taoyuan di utara, meninggal dunia setelah jatuh dari gedung saat dikejar polisi pada Jumat malam di distrik perbelanjaan yang ramai di pusat Taipei, kata polisi.
“Berdasarkan pekerjaan verifikasi terkait yang dilakukan terus menerus sejak kemarin, kami belum menemukan bahwa tersangka memiliki kaki tangan lain,” kata Direktur Jenderal Badan Kepolisian Nasional Chang Jung-hsin kepada wartawan.
Investigasi masih berlangsung mengenai motifnya, katanya.
Perdana Menteri Cho Jung-tai mengatakan pada Jumat malam bahwa pria tersebut telah menjadi subjek surat perintah penangkapan, dicari karena diduga menghindari wajib militer Taiwan.
Sebelas orang terluka dalam serangan itu, dua di antaranya berada di perawatan intensif, kata kementerian kesehatan.
Chang Wen melempar bom asap di stasiun kereta api utama Taipei, kemudian menuju ke sebuah pusat perbelanjaan di dekat stasiun kereta bawah tanah, menyerang orang-orang baik di dalam pusat perbelanjaan maupun dalam perjalanan ke sana, kata polisi.
Kejahatan kekerasan di Taiwan sangat jarang terjadi, dan sebagai tanggapan atas serangan tersebut, kehadiran polisi telah ditingkatkan di seluruh pulau, termasuk di ibu kota Taipei yang ramai.
“Untuk daerah-daerah di kota Taipei di mana kerumunan diperkirakan akan berkumpul di berbagai distrik komersial, kami meningkatkan langkah-langkah keamanan di seluruh kota,” kata Walikota Chiang Wan-an kepada wartawan.
“Ini termasuk tidak hanya meningkatkan kehadiran polisi tetapi juga memastikan bahwa semua petugas dilengkapi sepenuhnya dengan perlengkapan yang diperlukan.”
Presiden Lai Ching-te, yang mengunjungi beberapa korban luka di rumah sakit pada Sabtu pagi, menulis di halaman Facebook-nya bahwa pemerintah akan mengambil pelajaran dari insiden ini.
“Kami juga akan memastikan bahwa unit respons cepat dapat dimobilisasi segera ketika keadaan darurat terjadi, untuk menjaga keselamatan publik,” katanya. [Reuters]



