Ada Potensi Kentut Tularkan Covid-19
Australia, BI – Jangan kentut sembarangan karena bisa membuat orang lain merasa tak nyaman. Tak hanya itu, di era pandemi Covid-19 saat ini ditengarai kentut juga dikhawatirkan bisa seperti aerosol yang menyebarkan virus atau pembawa kuman.
IFL Science mengatakan seorang perawat mengajukan pertanyaan aneh kepada dokter Australia. Karl Kruszelnicki mengatakan kepada pendengar acara radio sains di Brisbane bahwa perawat bertanya apakah dia menginfeksi ruang operasi tempat dia bekerja karena kentut diam-diam di area steril selama prosedur.
“Saya menyadari bahwa saya tidak tahu, tetapi saya bertekad untuk mencari tahu,” katanya seperti dilansir Science Times.
Dia menghubungi teman ahli mikrobiologi di Canberra untuk melakukan penelitian. Mereka melakukan percobaan hanya dengan melepas celana dan langsung kentut ke wadah.
Luke Tennent, teman ahli mikrobiologi, meminta salah satu rekan kerjanya untuk diam-diam mengeluarkan kentut di wadah dari jarak 5 cm (2 inci). Rekan kerja tersebut mengulangi prosedur tersebut dengan pakaian lengkap. Dan tidak ada apa-apa di antara anusnya kecuali 5 cm udara itu.
Setelah peserta menyelesaikan tugasnya, mereka dibiarkan semalaman untuk diperiksa. Keesokan paginya, terlihat gumpalan dua jenis bakteri telah berkecambah di wadah yang telah terkontaminasi kentut dari anus yang terbuka. Menurut jurnal BMJ, bakteri ini biasanya hanya ada di perut dan di kulit kepala. Sementara itu, tidak ada bakteri jika seseorang kentut dengan memakai celana.
Dia menjelaskan bahwa meski ini mungkin terdengar menjijikkan atau mengganggu, bakteri yang berceceran di wadah tidak berbahaya dan sebanding dengan bakteri baik yang ditemukan dalam yogurt. Eksperimen sederhana memberi Kruszelnicki respons ilmiah terhadap pertanyaan perawat. Dia menyimpulkan dalam studinya bahwa sebaiknya jangan kentut sembarangan tanpa celana saat sedang berada di dekat makanan.
Sementara itu, dokter Australia lainnya telah mengeluarkan peringatan kesehatan masyarakat tentang potensi hubungan antara kentut dan penularan infeksi virus Korona. Jika para dokter berbicara tentang penggunaan masker untuk mencegah penyebaran infeksi ke seluruh negeri, mereka juga mengatakan bahwa kentut tanpa pakaian dapat menyebabkan penyebaran penyakit.
Dalam utas Twitter, dr. Andrew Tagg mengatakan bahwa kentut termasuk partikel aerosol yang berpotensi menyebar dan berfungsi sebagai pembawa penyakit seperti kotoran. Dokter mengutip beberapa penelitian. Dia mencatat bahwa kentut dapat memicu pembentukan kuman, memungkinkan kuman melakukan perjalanan jarak jauh atau bahkan menyebarkan virus dalam jarak yang lebih jauh.
Meski kedengarannya berbahaya, saat ini tidak ada bukti yang dilaporkan tentang apakah perut kembung saja menimbulkan risiko penularan. Peneliti juga menunjukkan bahwa pakaian yang kita kenakan dapat melindungi kita dari bakteri dan memperingatkan orang agar tidak kentut tanpa alas. Celana dan pakaian dalam dapat membantu mengurangi kemungkinan penularan dengan mencegah penyebaran kentut. [JawaPos]