Kesehatan

Waspadai Bahaya Paparan Racun Tomcat

Jakarta, BI – Tomcat adalah sejenis kumbang berukuran kecil yang bentuknya mirip pesawat tempur. Tomcat sebetulnya sangat menguntungkan petani karena berperan sebagai predator bagi banyak hama. Namun, keberadaannya di area pemukiman harus diwaspadai untuk mengurangi risiko iritasi pada kulit.

Gejala yang Timbul jika Terkena Racun Tomcat

Tidak seperti kebanyakan serangga, iritasi yang disebabkan tomcat bukan timbul karena gigitannya, melainkan karena racun bernama pederin di dalam cairan tubuhnya. Racun ini akan menyebabkan dermatitis kontak pada kulit jika tomcat dipukul atau tidak sengaja tergencet hingga cairan tubuhnya keluar dan terkena kulit.

Berikut adalah berapa gejala yang mungkin timbul setelah terkena racun tomcat:

  • Kemerahan
  • Sensasi perih dan terbakar pada kulit
  • Rasa gatal dan iritasi kulit
  • Kulit melepuh

Gejala di atas biasanya akan bertahan hingga 10 hari. Selain itu, racun tomcat berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain dan membentuk iritasi kulit yang bentuknya serupa dengan iritasi yang pertama.

Jika racun tomcat berada di tangan, kemungkinan racun ini menyebar ke anggota tubuh lain semakin besar. Racun tomcat bisa saja menyebar dan menyebabkan dermatitis di kulit kepala, mata, hingga ke alat kelamin. Iritasi mata karena racun tomcat dapat menyebabkan konjungtivitis yang berat.

Dalam kasus yang parah, misalnya ketika area kulit yang terkena racun cukup luas, pederin dapat mengakibatkan gejala berupa neuralgia, arthralgia, serta demam yang disertai muntah.

Cara Mencegah Paparan Racun Tomcat

Untuk mencegah gangguan kulit akibat paparan racun tomcat, ada beberapa cara pencegahan yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  1. Usir tomcat tanpa membunuhnya

Bila Anda melihat ada tomcat yang menempel di kulit, jangan sekali-kali Anda memencet atau membunuh tomcat. Hal ini karena sama saja Anda membiarkan paparan racun tomcat tersebut menempel di kulit.

Cara tepat mengusir tomcat yang menempel di kulit adalah dengan meniup tomcat tersebut dengan keras hingga ia terpental atau dengan mengibaskannya menggunakan kain yang halus atau tisu.

  1. Bersihkan area kulit yang bersentuhan dengan tomcat

Setelah menjauhkan tomcat dari kulit, segera bersihkan area kulit yang bersentuhan dengan tomcat menggunakan air dan sabun. Cara ini dapat meminimalkan paparan racun tomcat yang bisa saja menempel di kulit sekalipun Anda tidak membunuhnya.

  1. Gunakan jaring antiserangga di rumah

Karena tomcat bisa menyebar sampai ke lingkungan rumah, ada baiknya Anda memasang jaring antiserangga di jendela maupun ventilasi rumah. Bila perlu, selalu tutup semua pintu ruangan untuk mencegah masuknya tomcat ke dalam rumah.

  1. Matikan lampu saat tidur

Karena tomcat menyukai sinar yang menyala di malam hari, sebaiknya matikan lampu kamar saat Anda tidur. Bila Anda memang ingin menggunakan lampu saat tidur, pilihlah sumber cahaya yang tidak memancarkan UV, misalnya lampu LED.

Cara-cara pencegahan di atas bisa sangat mengurangi risiko terkena racun tomcat. Anda tidak perlu khawatir jika memang kumbang tomcat sedang mewabah di area sekitar Anda. Selama racun tomcat tidak terkena langsung dengan kulit, kecil kemungkinan akan terjadi dermatitis kontak atau gejala lain yang mengganggu.

Namun, jika tomcat tergencet secara tidak sengaja dan tubuhnya mengeluarkan cairan atau racun yang mengenai kulit Anda, segera lakukan penanganan pertama sebelum gejalanya meluas. Beberapa langkah penanganan yang bisa Anda lakukan antara lain:

Bersihkan area kulit yang terkena racun tomcat dengan sabun dan air bersih agar tidak menyebar ke area tubuh lain.

Hindari menyentuh area kulit lain, setelah memegang area kulit yang terkena racun tomcat, kecuali jika sudah mencuci tangan dengan sabun.

Kompres kulit dengan air dingin untuk meringankan gejala dermatitis kontak akibat paparan racun tomcat di kulit.

Konsumsi obat antinyeri yang bisa dibeli di apotek, seperti paracetamol, jika bagian kulit yang terkena racun tomcat terasa sangat sakit.

Jika luka tidak membaik, terasa sangat sakit, membentuk luka basah karena lepuhannya pecah, atau menyebar ke area lain, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.[allodkter]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.