Asal-asalan Pakai Masker Bisa Sebabkan Nyeri Leher
Jakarta, BI – Selalu menggunakan masker dengan benar dan tidak asal-asalan merupakan salah satu tindakan untuk memastikan tidak adanya partikel virus corona terhirup, dan manfaat ektranya adalah memastikan leher tetap sehat.
Sebab, belum lama ini peneliti menemukan fakta bahwa penggunaan masker yang asal-asalan berisiko tinggi sakit menyebabkan nyeri leher. Gejala yang biasa terjadi adalah leher kaku dan nyeri berlebih di bagian leher.
Laporan penelitian yang diterbitkan American Chiropractic Association (ACA) ini menerangkan bahwa ada hubungan antara orang yang menggunakan masker tidak benar dengan peningkatan nyeri rahang, kekakuan leher, ketegangan mata, nyeri punggung atas, dan sakit kepala.
“Masker dapat membatasi bidang pandang yang lebih rendah, terutama jika tidak dikenakan dengan benar. Hal ini menyebabkan mereka mengalami kaku dagu, kesulitan dalam menggerakan tubuh, dan menahan leher serta postur tubuh menjadi tidak dinamis untuk mempertahankan garis pandangnya,” isi laporan ACA, seperti dikutip dari laman Nypost minggu lalu (23/3).
Ninia Agustin, direktur klinis di Spear Physical Theraphy di Times Square, Amerika Serikat, mengatakan bahwa penggunaan masker yang tidak benar bukan satu-satunya penyebab nyeri leher, tapi kebiasaan itu juga dapat memperburuk keadaan.
“Penghalang penglihatan tepi saat menggunakan masker adalah hal yang nyata. Kenapa? Saya susah melihat ke arah bawah dengan mata saya langsung, akhirnya melibatkan leher dan kepala. Ini yang menyebabkan masalah,” terang Agustin.
Menjadi makin serius ketika Anda terbiasa dengan ponsel dan mesti melihat setidaknya 30 menit. Ini membutuhkan usaha lebih supaya bisa maksimal melihat ke arah bawah. Jika terus-menerus dilakukan, leher Anda akan sakit.
Adanya risiko ini membuat Agustin menyarankan agar masyarakat memilih masker yang sesuai dengan wajah. Jangan sampai masker itu terlalu besar atau tidak pas dengan wajah karena memberi dampak kepada kesehatan leher dan kepala secara tidak langsung
Jika mengacu pada rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, masker yang pas di wajah dapat dikenali dengan tidak adanya ruang terbuka di area hidung. Selain itu, karet maskernya pun tidak terlalu kecil atau terlalu longgar di telinga Anda.
ACA sendiri meminta agar orang-orang saat ingin membeli masker untuk memastikan bahwa alat pelindung diri itu tidak membatasi ruang mata untuk melihat dengan jelas tanpa ada gangguan.
“Kalau Anda sampai harus mengubah posisi kepala atau leher, itu berarti masker tidak pas dengan wajah Anda,” jelasnya.
Di sisi lain, berikut ini saran yang bisa dilakukan ketika Anda mengalami kram leher. “Letakkan satu tangan di belakang leher, lalu tangan lain di bagian kepala. Tarik secara perlahan ke satu sisi. Ulangi ke sisi lainnya,” saran Agustin.
“Tapi kalau nyerinya sampai mengganggu aktivitas dan tidur, maka Anda harus mendatangi dokter untuk mendapat penanganan lebih serius,” pungkasnya. (han)