Internasional

India Diprediksi Bakal Hadapi Gelombang 3 COVID-19

India, BI – Dengan adanya pelonggaran lockdown pada awal Juni lalu, beberapa negara bagian di India dikhawatirkan akan kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan ke depan.

Pakar kesehatan di negara bagian terkaya di India, Maharashtra, mendesak pemerintah India untuk segera meningkatkan persiapan dalam menghadapi kemungkinan adanya gelombang ketiga pandemi.

“Kita harus memiliki rencana yang jelas, dan memastikan persiapan kita sudah matang dalam beberapa pekan ke depan, kapanpun gelombang selanjutnya tiba,” ujar seorang anggota Satgas COVID-19 Maharashtra, Rahul Pandit, pada Jumat (18/6) lalu.

Pandit juga menegaskan bahwa upaya India harus dikerahkan pada menunda tibanya gelombang lanjutan sebisa mungkin, bahkan mencoba untuk mencegahnya.

Sebuah jajak pendapat, dengan partisipan para pakar kesehatan India, menunjukkan bahwa gelombang ketiga infeksi COVID-19 diperkirakan akan menghantam pada bulan Oktober mendatang.

Mereka berpendapat bahwa ledakan kasus selanjutnya akan bisa ditangani dengan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, COVID-19 diprediksikan akan tetap melemahkan India setidaknya hingga setahun ke depan.

Foto-foto yang beredar di media lokal India menunjukkan kerumunan warga di toko-toko dan jalanan, tanpa mengindahkan aturan jaga jarak.

Jumlah kasus harian corona di India memang menurun drastis jika dibandingkan dengan bulan April dan Mei lalu. Pada Jumat (18/6), India mencatat 62.480 kasus baru dalam 24 jam terakhir, dengan kematian mencapai 1.587–terendah dalam dua bulan.

Tetapi, India masih menjadi salah satu negara dengan rata-rata penambahan kasus COVID-19 mingguan tertinggi di dunia.

Negara bagian Maharashtra, dalam satu hari saja, menyumbang hingga 9.830 kasus baru.

Keramaian tidak hanya terlihat di Mumbai, Ibu Kota Maharashtra. Kota-kota lain yang padat penduduk, seperti New Delhi dan Bengaluru, juga tampak ramai dengan kerumunan warga dan jalanan terlihat mulai dipenuhi kemacetan.

Menurut para ahli, hal ini bisa mengganggu jalannya program vaksinasi nasional India. Meskipun India merupakan produsen vaksin COVID-19 terbesar di dunia, mereka masih mengalami krisis vaksin. Bahkan, baru 5% dari total populasi 1,3 miliar penduduk yang sudah divaksinasi.

“Pemerintah harus menggenjot vaksinasi untuk mencapai target 10 juta vaksinasi dalam sehari dan juga menggalakkan kampanye soal manfaat vaksinasi, demi menanggulangi keragu-raguan dalam melakukan vaksinasi,” tegas Direktur Pelayanan Kesehatan Nathealth, Harsh Mahajan.[kump/reuter]

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.