Hindarkan Diri Anda Terhadap Jebakan Sindikat Pencucian Uang!
Hong Kong, BI – Pada minggu ini media Hong Kong telah memberitakan penangkapan sekitar dua puluh empat pembantu rumah tangga bersama dengan lima pemimpin sindikat pencucian uang dengan total transaksi sekitar HK$27 juta dalam waktu 10 bulan terakhir.
Polisi menyatakan bahwa sindikat tersebut memanfaatkan 24 pembantu rumah tangga yang terdiri dari satu orang Indonesia dan 23 orang Filipina yang membuka sedikitnya 35 rekening bank guna dipakai untuk mencuci “dirty money” tersebut.
Polisi menangkap setidaknya 29 orang yang berusia antara 29 dan 41 tahun, termasuk tiga dalang dari Nigeria dan dua dari Filipina. Lebih dari HK$330.000 dan lebih dari 100 kartu debit serta sejumlah kwitansi tagihan disita. Polisi juga telah membekukan simpanan lebih dari HK$1,5 juta dari rekening bank tersebut. Perbuatan sindikat ini berlangsung dari Juli lalu hingga Mei tahun 2021 ini saja.
Sindikat ini menggunakan rekening bank pembantu rumah tangga untuk menerima hasil dari kejahatan mereka. Para pembantu rumah tangga tersebut akan menerima beberapa ribu dolar sebagai hadiah atau komisi karena telah memberikan kartu debit dan kata sandi yang mereka miliki.
Sebagaimana disampaikan oleh Mr. Chan Hok-lun, Pat Kepala Inspektur Biro Intelijen dan Investigasi Keuangan Kepolisian Hong Kong, bahwa sebagian uang yang mereka cuci dengan total HK$13 juta, berasal dari setidaknya 20 kasus penipuan bermotif asmara dan dua penipuan email yang diatur oleh sindikat tersebut.
Modus Penipuan asmara terjadi dari bulan Juli tahun lalu hingga bulan Mei tahun ini. Empat pria dan 16 wanita berusia antara 21 hingga 73 tahun telah menjadi korban penipuan. Jumlah uang yang hilang dari para korban penipuan ini berkisar antara HK$7.000 hingga HK$1.68 juta.
Para penipu biasanya mengaku sebagai profesional dari Amerika Serikat, Eropa atau Asia Tenggara dan melancarkan tipu-tipu asmara online dengan para korban dengan cepat. Mereka kemudian akan menggunakan berbagai alasan untuk menipu uang mereka, seperti mereka sangat membutuhkan uang, mereka sedang sakit, mereka sedang berurusan dengan pihak aparat, dll.
Korban-korban ini akan mengirim uang ke rekening bank komplotan tersebut. Anggota sindikat lainnya akan mengambil uang dari ATM kemudian memberikan uang tunai kepada sang dalang. Dua penipuan email lainnya terjadi dari Juli hingga Desember lalu, di mana firma akuntansi lokal dan perusahaan pakaian luar negeri telah ditipu masing-masing menderita kerugian sekitar HK$140.000 dan HK$400.000.
Terkait hal ini, pihak Financial Intelligence & Investigation Bureau HKPF telah mengadakan perteuan dengan pihak KJRI Hong Kong pada tanggal 4 Agustus 2021 di Arsenal House, Wanchai. Pada pertemuan tersebut, pihak FIIB menyampaikan sekilas kasus yang sedang mereka tangani dan menawarkan kerjasama kepada KJRI Hong Kong untuk melakukan kampanye peningkatan kesadaran warga akan bahaya kejahatan money laundering.
Untuk itu, diingatkan kepada para PMI Hong Kong agar menjaga dengan baik rekening bank-nya, tidak meminjamkan kepada orang lain atau bahkan menjual rekeningnya kepada pihak lain dengan mudah.
Membantu teman atau orang lain untuk menangani keluar masuknya uang dari sumber yang tidak diketahui dapat melanggar pencucian uang di Hong Kong. Ancaman maksimal untuk kejahatan ini adalah denda HKD 5 juta atau penjara 14 tahun. Cukup serius, Sobat PMI m ari kita jaga rekening bank kita dengan baik! [AW/KJRI]