Covid-19 di Trenggalek Tinggi, Tracing Kurang
Trenggalek, BI – Kondisi Covid-19 di Kabupaten Trenggalek masih tinggi. Sebuah video yang memperlihatkan kondisi RSUD Soedomo Trenggalek beredar sejak Kamis (12/8). Dalam video itu, terlihat pasien dirawat di ruang tunggu rumah sakit karena kamar penuh.
Atas kondisi itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak melakukan kunjungan ke Kabupaten Trenggalek, guna melihat perkembangan situasi penanganan Covid-19 di wilayah tersebut. Wagub hadir bersama Danrem 081/DSJ menemui pejabat dan bupati Trenggalek. Sebelum melakukan kunjungan, Emil dan seluruh anggota berdiskusi untuk melihat data.
”Kita ingin melihat dulu bagaimana sebenarnya posisi Trenggalek saat ini. Tapi saya ingin menegaskan bahwa ini data yang ada di database kemenkes,” terang Emil pada Sabtu (14/8).
Berdasar data, Emil mengakui, angka kematian di Trenggalek tergolong tinggi. Kondisi Trenggalek bahkan dikategorikan dalam level 4.
”Tetapi kasus konfirmasinya masih level 2. Nah ini ada dua kemungkinan, yang satu memang tingkat kematiannya lebih tinggi atau yang kedua banyak kasus konfirmasi yang belum ditemukan,” tutur Emil.
Dia menyebut, setelah melakukan kroscek kepada Pemkab Trenggalek diketahui angka tracing masih kurang. Kendala yang terjadi ada pada pengisian sistem Si Lacak.
”Kenyataannya antigen sudah digencarkan selama ini, di-input ke new all record (NAR) tetapi tidak keluar dalam rekapan di Kemenkes,” terang Emil.
Dari sistem Si Lacak, mantan bupati Trenggalek itu menuturkan, sejak 29 Juli hingga Kamis (12/8), terjadi peningkatan upaya tracing.
”Ini yang akan kami laporkan kepada Pak Pangdam dan Gubernur untuk ditindaklanjuti pemerintah pusat. Sebab, kalau kita tidak memberikan angka tersebut dengan tepat akan susah menginterpretasikan ini dengan tepat,” ujar Emil.
Emil menambahkan, prioritas sasaran tracing minimalnya adalah melakukan tes antigen kepada seluruh penghuni rumah jika salah satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19.
”Minimal orang serumah itu antigen dulu. Jadi kalau dalam satu rumah ada 4–5 orang, semuanya antigen dan jangan keluar rumah meskipun antigen-nya negatif,” kata Emil.
Sementara itu, Direktur RSUD Soedomo Trenggalek Sunarto mengatakan, telah mengatasi membeludaknya jumlah pasien dengan menambah ruang perawatan pasien Covid-19. ”Jadi untuk pasien ini, dari kemarin-kemarin cukup banyak. Ruang tunggu dan dropzone kita gunakan untuk perawatan. Intinya di RS kita tidak ada penolakan pasien, semua pasien dilayani,” ucap Sunarto.
Dengan peningkatan kasus itu, BOR RSUD Soedomo di atas 80 persen. ”Bahkan sempat 91 persen. Hari ini (14/8) 86 persen,” terang Sunarto.
Per Jumat (13/8), terdapat 658 kasus aktif dan 11 orang dinyatakan meninggal dunia. Angka kumulatif positif Covid-19 di Kabupaten Trenggalek sebanyak 6.842 orang dengan 5.369 orang di antaranya sembuh dan 816 meninggal dunia. [jawapos]