Brasil Hentikan Vaksinasi Untuk Anak dan Remaja
Brasil, BI – Pemerintah Brasil berencana menghentikan vaksinasi covid-19 untuk remaja. Rencana itu setelah ditemukan kasus kematian pada remaja setelah vaksinasi dan 3,5 juta remaja mengalami efek samping.
Menteri Kesehatan Marcelo Queiroga mengkritik negara bagian yang tergesa-gesa memvaksinasi anak-anak sehat berusia 12 hingga 17 tahun. Ia juga mengatakan remaja yang telah menerima satu kali suntikan vaksin Pfizer, tak boleh mendapatkan dosis kedua.
Ia tidak merinci alasan menghentikan vaksinasi covid pada remaja. Namun dia menyatakan ada laporan 1.545 efek samping, dengan 93 persen di antaranya terjadi pada orang yang menerima suntikan covid-19 selain vaksin Pfizer – BioNTech, satu-satunya vaksin yang disetujui untuk anak di bawah umur di Brasil. Queiroga juga mengatakan ada satu kematian yang dilaporkan di kota São Bernardo do Campo di luar ibukota negara bagian São Paulo.
Dalam pernyataanya, regulator kesehatan Brasil Anvisa mengatakan sedang menyelidiki kematian seorang anak berusia 16 tahun yang mendapat dosis pertama di awal September. “Saat ini tidak ada hubungan sebab akibat yang pasti antara kasus ini dan pemberian vaksin,” katanya.
Negara bagian Sao Paulo, negara terpadat di Brasil, mengatakan telah memvaksinasi hampir 2,5 juta orang di bawah usia 18 tahun. Gubernur Joao Doria mengatakan di media sosial bahwa Sao Paulo tetap akan memvaksinasi remaja.
Queiroga mengatakan belum ada bukti vaksin covid-19 manjur untuk remaja yang sehat. Namun data uji klinis menunjukkan vaksin efektif dalam mencegah covid-19.
Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara Eropa telah meluncurkan vaksinasi untuk anak-anak. Pada Senin, Inggris memutuskan semua anak berusia 12 hingga 15 tahun akan mendapat suntikan vaksin covid-19.[tempo]