Internasional

Gaduh, Warga Antivaksin di New York Acak-Acak Food Court

NEW YORK, BI – Ceredar video aksi puluhan orang  melakukan protes anti-vaksin di New York City, Amerika Serikat (AS), ini terlihat dari rekaman yang diposting di media sosial.

Mereka menyerbu masuk ke dalam food court di sebuah mal di Staten Island, di mana hanya orang yang telah divaksinasi saja yang diizinkan masuk. Beberapa orang membawa bendera Amerika serta mengenakan pakaian bergambar bintang dan garis.

Seorang laki-laki dan seorang perempuan yang mengaku sebagai koordinator aksi protes itu bahkan meminta pengunjuk rasa untuk mengambil makanan dan duduk di food court ‘sesuka mereka’.

Pengunjuk rasa ini juga meneriakkan ‘tubuhku, aturanku’, ‘kebebasan’ dan melafalkan ‘Sumpah Kesetiaan’.

Seorang pengunjuk rasa terlihat mengenakan shirt bertuliskan ‘Trump Won’, sementara yang lain mengenakan kaus bertema QAnon.

Mereka meyakini ada sekelompok tokoh dari Partai Demokrat AS dan selebritas Hollywood yang menyembah Setan dan terlibat dalam ritual kanibalisme.

Perlu diketahui, New York telah menjadi kota besar pertama di AS yang memperkenalkan kebijakan yang mewajibkan tiap individu untuk menunjukkan bukti vaksinasi virus corona (Covid-19) agar bisa beraktivitas di dalam ruangan.

Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan bahwa bukti vaksinasi tentu akan membuat New York lebih ‘aman’.

Namun ternyata, kebijakan yang diadopsi pemerintah kota New York tersebut justru memicu protes di kota itu dan telah menimbulkan kontroversi.

Pada awal pekan ini, tiga perempuan dari Texas menyerang seorang pemilik restoran populer Carmine’s di New York City.

Pertengkaran itu dilaporkan dimulai setelah dua teman laki-laki dari perempuan tersebut tidak memberikan bukti vaksinasi kemudian malah mendorong pemilik restoran untuk ikut mereka keluar.

Menurut media lokal, para perempuan itu didakwa dengan tuduhan penyerangan kriminal dan kejahatan kriminal.

Namun, seorang pengacara untuk salah satu perempuan tersebut menegaskan bahwa perkelahian dimulai setelah pemilik restoran mengusir para pelaku dengan menggunakan makian rasial.

Menanggapi tudingan ini, restoran Carmine’s pun merilis sebuah pernyataan yang secara tegas membantah tuduhan telah melakukan tindakan rasisme.

Tidak jelas apa alasan yang membuat para pengunjuk rasa ini mengarahkan kemarahan mereka kepada Biden.

Karena sebenarnya Wali Kota New York lah yang memperkenalkan kebijakan yang mewajibkan warganya untuk menyerahkan bukti vaksinasi Covid-19 untuk bisa melakukan kegiatan di dalam ruangan.[tribun]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.