Ragam Pilihan Obat Vertigo di Apotek
Jakarta, BI – Vertigo ditandai dengan munculnya keluhan pusing berputar dan terkadang disertai dengan keluhan lain, seperti mual, muntah, kehilangan keseimbangan, hingga sulit berjalan. Vertigo bisa muncul secara mendadak dan menetap hingga beberapa menit atau bahkan beberapa jam.
Dalam banyak kasus, vertigo bisa hilang dengan sendirinya dan dapat diatasi secara mandiri di rumah, misalnya dengan istirahat yang cukup dan melakukan manuver Epley.
Namun, jika vertigo yang dialami sering kambuh atau terasa cukup berat dan membuat aktivitas menjadi terganggu, Anda mungkin perlu untuk mengonsumsi obat vertigo yang tersedia di apotek.
Pilihan Obat Vertigo di Apotek
- Diphenhydramine
Diphenhydramine adalah jenis obat antihistamin yang biasanya digunakan untuk mengatasi gejala alergi. Namun, selain untuk meringankan gejala alergi, obat ini juga bisa mengatasi pusing, mual, dan muntah pada penderita vertigo.
Dengan masa penggunaannya hanya sekitar 7 hari. Obat ini juga bisa menimbulkan beberapa efek samping, yaitu mengantuk, mulut kering, mata kering, dan sembelit.
- Dimenhydrinate
Dimenhydrinate umumnya dikonsumsi untuk mencegah dan mengobati mual, muntah, dan pusing karena mabuk perjalanan. Namun, obat golongan antihistamin ini juga kerap dimanfaatkan untuk membantu mengatasi vertigo.
Masa konsumsi tidak boleh lebih dari 7 hari dengan efek samping mengantuk, jantung berdebar, konstipasi, sulit buang air kecil, dan ruam di kulit.
- Promethazine
Promethazine termasuk golongan obat antihistamin yang dapat mengobati alergi sekaligus mencegah dan mengatasi gejala mual dan muntah akibat vertigo. Obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa rasa kantuk yang berat sehingga bisa membantu penderita vertigo tidur lebih lelap.
- Benzodiazepine
Benzodiazepine merupakan obat penenang yang bisa membantu mengatasi gejala vertigo yang dipicu oleh stres atau kecemasan berlebih. Beberapa obat yang termasuk golongan benzodiazepine adalah diazepam dan alprazolam.
Penggunaan benzodiazepine harus berdasarkan resep dan anjuran dokter. Obat ini bisa menimbulkan efek samping, seperti mengantuk, pusing, sulit konsentrasi dan gangguan memori, sembelit, mual, hingga perubahan mood.
- Antiemetik
Antiemetik merupakan jenis obat yang berfungsi untuk meredakan gejala mual dan muntah akibat vertigo. Obat ini sama seperti benzodiazepine, yaitu digunakan berdasarkan resep dan anjuran dari dokter.
- Betahistine
Betahistine digunakan pada kasus vertigo berat yang disebabkan oleh penyakit Meniere. Obat ini bekerja dengan cara melancarkan aliran darah di sekitar organ vestibular, yakni organ pengatur keseimbangan tubuh di dalam telinga.
Betahistine termasuk obat vertigo yang hanya bisa digunakan berdasarkan resep dari dokter. Dalam mengatasi vertigo berat, selain betahistine, dokter juga mungkin untuk meresepkan obat lain, seperti dieuritik.
Selain obat-obatan di atas, ada juga obat-obatan lain yang bisa digunakan untuk mengatasi vertigo, seperti penghambat beta atau beta-blocker, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), atau antagonis kalsium. Namun, obat ini tidak bisa dibeli bebas dan harus digunakan sesuai resep dokter.
Dalam kasus vertigo yang disebabkan oleh stroke, dokter mungkin meresepkan obat-obatan, seperti aspirin atau warfarin. Sementara pada kasus vertigo yang disebabkan oleh infeksi telinga dalam, dokter bisa mengobati kondisi tersebut dengan meresepkan obat antibiotik atau kortikosteroid.
Jika Anda sudah mengonsumsi obat vertigo, namun gejala vertigo tak kunjung mereda atau sering mengalami kekambuhan, ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter.[allodoker/bi]