Hong Kong

Ancaman PHK di Hong Kong

Diprediksi pada Bulan Mei akan Ada PHK Besar-Besaran di Hong Kong

 

Hong Kong. Tabloid-BI – Badan Industri Hong Kong mengatakan sekaligus memperingatkan jika diperkirakan 10.400 pekerja di sektor ritel di Hong Kong akan kehilangan pekerjaan mereka, setidaknya ada 5.200 toko akan ditutup pada akhir Mei 2020 ini.

Prediksi suram tersebut dibuat pada hari Kamis oleh Hong Kong retail Management Association, yang disurvei 152 perusahaan-operasi 3.345 toko dan mempekerjakan sekitar 23 persen dari tenaga kerja sektor-antara Maret 31 dan April 9.

Ketua Asosiasi Annie Tse Yau on-Yee mengatakan 96 persen dari perusahaan menderita kerugian selama krisis kesehatan masyarakat dan terbaru HK $137.5 milyar paket bantuan pemerintah hanya bisa menunda kenaikan tingkat pengangguran kota.

Dengan upah subsidi yang ditawarkan di bawah skema, Tse percaya pengecer bisa tinggal mengapung jika mereka mendapatkan istilah sewa pendek dengan harga sewa yang terjangkau dari tuan tanah.

“Tapi itu hanya untuk waktu yang sangat singkat. Ketika tindakan bantuan pada tagihan upah dan akhir jangka pendek berakhir, jika sentimen sosial dan lingkungan bisnis tetap buruk, maka pada saat itu, mungkin ada shutdowns, menyebabkan lay-off, “katanya.

Dia menambahkan bahwa meskipun anggota mendapat subsidi upah, mereka mungkin tidak dapat menutupi staf penjualan pendapatan normal karena bagian dari itu berasal dari komisi, yang sebagian besar telah dipotong baru-baru ini.

Tse mengacu pada rencana pemerintah yang akan membantu majikan untuk membayar gaji bulanan dengan mengucurkan dana HK $80 miliar.

Selama 6 bulan majikan akan mendapat bantuan dana untuk menggaji karyawannya .HK $9000 untuk masing-masing pekerja.

Paket ini bertujuan untuk membantu berjuang bisnis dan penduduk yang susah ekonominya akibat badai covid-19 wejak februari 2020 lalu.

Akibat pandemi Covid-19, timbul aturan untuk tetap dirumah saja hingga mengakibatkan lemahnya putaran roda ekonomi. Bahkan hasil survei para peneliti Hong Kong menyatakan mereka menemukan 89 persen perusahan mengalami kerugian menengah hingga parah yang memicu adanya PHK dan pegawai di istirahatkan tanpa gaji hingga batas waktu yang belum ditentukan. (bi)

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.