Mochtar Riady Ramal Indonesia Bisa Jadi Negara Ke-5 yang Tahan Krisis
Mochtar Riady adalah pendiri Lippo Group yang sudah berpengalaman menghadapi krisis
Jakarta, BI — Efek Pandemi COVID-19 sangatlah besar terhadap perekonomian, bermula dari krisis kesehatan dan memicu krisis finansial dan krisis ekonomi.
Konglomerat yang juga pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, menuturkan yang terjadi saat ini masih dalam fase krisis finansial. Bahkan negara-negara besar dan ekonominya kuat seperti Amerika Serikat (AS) dan Singapura, sudah merasakan krisis finansial itu.
“Domino effect-nya sangat kuat. Segala usaha di AS terdampak serius. Ini kita harus tahu ada dua krisis. Fincial crisis dan economic crisis,” papar Mochtar dalam diskusi online bertajuk ‘Business Wisdom During COVID-19’, Kamis (14/5).
Perbankan di AS pun sudah mengalami masalah likuiditas. Makanya Pemerintahan Presiden Donald Trump sudah menyuntikkan dana hingga USD 4 triliun ke sistem perbankan. Menurutnya, fase saat ini masih krisis finansial.
“Namun economic crisis belum muncul, akan muncul 1 atau 2 tahun kemudian. Ini bahaya. Caranya bagaimana mengatasi kesulitan ini? Situasinya sangat kritis,” ujar Mochtar Riady.
Mochtar Riady menuturkan bahwa hanya negara yang wilayahnya besar, sumberdayanya kaya, populasi penduduknya banyak, memiliki pasar dalam negeri yang kuat, serta penguasaan teknologinya kuat, dan Indonesia punya peluang untuk bertahan jika bisa merangkul ASEAN, sehingga bisa menjadi kawasan yang ke-5 bertahan dari dampak ekonomi akibat virus corona. Tanpa penyatuan dan sinergi, lanjut Mochtar, anggota-anggota ASEAN akan kesulitan ke depannya.
“Sebagai orang tua saya cuma bisa memberikan warning. Semoga ini enggak terjadi. Tapi saya nothing to lose. Sebelum hujan kita harus sedia payung,” tuturnya.
Sebagai pengingat, Mochtar adalah seorang yang telah berpengalaman menghadapi melewati krisis yangtelah dituangkan dalam buku berjudul ‘Mencari Peluang di Tengah Krisis’ yang diterbitkan pada 1999, setahun setelah Indonesia mengalami krisis ekonomi.