PBB Ingatkan Negara-Negara yang Angkuh dalam Menghadapi Pandemi
PBB juga menyatakan jika WHO adalah organisasi kesehatan yang tak tergantikan
BRUSSELS, BI — Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar setiap negara di dunia ‘mengakhiri keangkuhan’, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, pandemi harus berfungsi sebagai wake-up call ke dunia yang perlu lebih bersatu dalam menanggapi krisis.
Dengan mengabaikan saran WHO, Sekretaris Jenderal PBB mengatakan, ini berakibat virus telah menyebar ke negara-negara yang lebih miskin di mana ini dapat memiliki efek yang lebih buruk lagi.
Pada pertemuan virtual Majelis Kesehatan Dunia WHO, Senin (18/5), Guterres mengkritik, sebutan solidaritas dalam tanggapan terhadap Covid 19, tetapi malah banyak negara yang mengikuti strategi yang berbeda, dan terkadang kontradiktif.
“Kita semua membayar harga tinggi untuk ini. Banyak negara telah mengabaikan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia, sebagai akibatnya, virus telah menyebar ke seluruh dunia dan sekarang menuju ke negara-negara selatan di mana ia dapat memiliki efek yang lebih dahsyat dan berisiko mengalami puncak dan gelombang baru,” kata Guterres dilansir di Euronews, Selasa (19/5).
Guterres menyebut, WHO tak tergantikan, dan ia bersikeras bahwa WHO membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk mendukung negara-negara berkembang.
“Kami sekuat sistem kesehatan terlemah. Melindungi dunia yang sedang berkembang bukanlah masalah amal atau kemurahan hati tetapi masalah kepentingan pribadi yang tercerahkan,” katanya.
Dan dia mengulangi seruannya untuk negara-negara G20 untuk mempertimbangkan paket stimulus skala besar yang akan berjumlah sebanyak persentase dua digit dari PDB global.