Siti Naisyah, PMI Buronan Polisi Malaysia
Seorang PMI kabur setelah menghabisi nyawa majikannya
Malaysia, BI – Kasus pembunuhan nenek asuh bernama Meiling (72) di rumahnya di Pasir Puteh yang heboh di media sosial karena sedang jadi buronan tersebut memiliki cerita “ngilu” dari fihak forensik.
Hasil uji forensik mengungkapkan bahwa sebelum terpenggal kepalanya dan meninggal dunia, almarhumah juga sudah mengalami penyiksaan yang kejam.
Kondisi itu dijabarkan berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah, diduga kuat sebelum meninggal dunia, almarhumah sempat dicekik pada bagian lehernya.
Dan secara medis, diperkirakan korban meninggal dunia sekitar pukul 11 siang hari Jumat 19 Juni 2020 karena luka-luka fatal yang dia derita.
Pelaku diduga Pekerja Migran Indonesia yang kini berstatus buronan dan sedang dalam pencarian fihak berwajib.
Hasil otopsi disampaikan oleh Wakil kepala kepolisian Ipoh Inspektur Mohamed Nordin Abdullah, melalui siaran persnya ia menyatakan; pada jasad nenek yang mengalami pemenggalan kepala tersebut, ditemukan cidera bagian luar kepala dan bagian dalam kepala, tulang tengkorak pecah, tulang rusuk serta tulang belakang mengalami cidera patah.
“Hasil autopsi juga menemukan ada 19 luka sayatan dan 3 luka tusuk di kepala almarhumah” terang Abdullah.
Abdullah menambahkan, di tangan dan kaki almarhumah juga ditemukan luka-luka sayatan.
“Ada 8 luka iris/sayat di tangan kanan dan 7 luka sayat atau iris di tangan kiri almarhumah” lanjutnya.
Dari hasil olah TKP, Polisi belum menemukan senjata atau alat yang digunakan untuk menganiaya hingga membunuh korban. Dan orang terakhir yang bersama dengan almarhumah adalah Siti Naisyah, seorang PMI yang berprofesi sebagai pekerja rumah tangga di rumah almarhumah. Mereka tinggal serumah dan hanya berdua.
Kepolisisan Malaysi terus mencari jejak Siti berbekal keterangan tetangga yang sempat melihat perempuan itu pergi dengan membawa koper besar pada hari jumat(19/6)