Trenggiling dihapus dari daftar obat tradisional China
Hewan Liar yang di tangkap dan dikurung bisa menularkan penyakit
China, BI — Diberitakan oleh media China Health Times, bahwa pemerintah China mulai meningkatkan status perlindungan terhadap hewan trenggiling ke level tertinggi pekan lalu setelah hewan mamalia ini mengalami berbagai ancaman kepunahan akibat pemburuan liar.
Setidaknya ada delapan spesies trenggiling di dunia yang terancam punah akibat ulah pemburu liar tersebut.
Lembaga-lembaga konservasi menyambut baik kebijakan ini. Paul Thomson dari organisasi Save Pangolin/selamatkan Trenggiling menyebutnya momen terobosan buat trenggiling.
“Langkah China untuk menghapus sisik trenggiling dari daftar obat-obatan tradisional bisa menjadi titik balik yang kita tunggu-tunggu,” katanya.
“Kami berharap langkah selanjutnya dari China adalah menegakkan regulasi itu dan berusaha mengubah perilaku konsumen.”
Dan Katheryn Wise dari kelompok kampanye kesejahteraan hewan, World Animal Protection, mengatakan kabar bahwa China memberi trenggiling tingkat perlindungan tertinggi dan menghapusnya dari Farmakope China adalah “berita bagus”.
Ia meminta agar perlindungan ini diperluas ke semua hewan liar, “yang, seperti trenggiling, dirampas dari alam dan sering ditempatkan di kandang yang kotor dan sempit, menciptakan sarang bagi penyakit mematikan”.
Tubuh trenggiling ditutupi lapisan sisik, yang dirancang untuk melindunginya dari pemangsa. Sisiknya sangat dicari-cari oleh para praktisi pengobatan Tiongkok tradisional, sementara dagingnya dianggap sebagai makanan lezat.
China melarang konsumsi hewan liar hidup untuk makanan setelah wabah virus corona, tetapi ada pengecualian tertentu, seperti untuk obat-obatan atau bulu.
Di Indonesia, trenggiling termasuk daftar hewan yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. (bbc/id)