KesehatanNasional

Indonesia Kembangkan Vaksin Dengan Berbagai Platform

JAKARTA, BI – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro, mengatakan saat ini ada enam lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan pengembangan vaksin Merah Putih dengan berbagai platform.

Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses pengembangan vaksin merah putih. Adapun keenam lembaga penelitian tersebut yakni Lembaga Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Gajah Mada (UGM).

Eijkman mengembangkan dengan platform protein rekombinan. LIPI juga mengembangkan dengan platform protein rekombinan fusi, UI dengan platform DNA, RNA, dan virus like particles. Kemudian ITB dengan platform adenorus, UNAIR dengan platform adenorus, dan UGM dengan platform protein rekombinan.

“Kami berharap, vaksin ini bisa segera dikembangkan dalam waktu yang relative cepat. Saat ini, dari 6 lembaga tersebut diperkirakan yang bisa paling cepat, awal tahun depan sudah bisa diserahkan bibit vaksin ke Biofarma adalah dari Eijkman dan UI, karena tahapannya sudah mendekati atau sudah masuk ke tahap uji hewan,” papar Bambang dalam Pengembangan Vaksin, Terapi dan Inovasi COVID-19 secara virtual melalui FMB9ID_IKP belum lama ini.

Dia menambahkan, kebutuhan vaksin sangat besar, karena dua pertiga penduduk harus di vaksin, atau sekitar 180 juta orang. “Kalau satu orang butuh dua kali vaksin dibutuhkan minimal 360 juta vaksin.

Kemudian kalau semua orang divaksin, maka 270 dikali dua, alias 540 juta. Jadi harus ada kapasitas antara 360 sampai 540 juta yang barangkali tidak bisa dipenuhi oleh Biofarma sendirian. Karena itu, kami sudah menggandeng dan bernegosiasi dengan perusahaan swasta yang bersedia infes untuk pemgembangan vaksin Covid 19 ini,” jelasnya.

Terkait kerja sama dengan pihak luar negeri, Menteri Bambang menyampaikan meski bisa beli langsung vaksin dalam keadaan utuh, tetapi pemerintah lebih mengutamakan kerja sama atau transfer teknologi.

“Paling tidak untuk memindahakn vaksin dalam bentuk box yang dikirim dari luar, dipindahkan dalam botol-botol yang nantinya didistribusikan untuk keperluan vaksinasi, dan kita sudah membangun kerjasama tidak hanya dengan China, tapi juga dengan Korea, Turki, dan lain-lain.

Intinya kami mendorong kerja sama selama ini, tentunya menguntungkan bagi Indonesia,” seru Bambang.(chi/jpnn)

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Back to top button
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.