Daerah

Klaster Piknik, Sekampung Kena Corona

Boyolali, BI – Sebanyak 36 orang positif virus Corona atau COVID-19 dari klaster piknik di Boyolali, Jawa Tengah. Tiga orang di antaranya dirawat di rumah sakit sedangkan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Dari 36 (orang yang positif Corona) itu 33 isolasi mandiri, 3 orang dirawat. Satu di RS Moewardi (Solo), satu di RS PKU Singkil (Boyolali) dan satu di RSPA (RSUD Pandan Arang Boyolali),” kata Camat Ampel, Dwi Sundarto, dihubungi wartawan Rabu (21/4/2021).

Dwi Sundarto mengatakan setelah terdeteksi muncul klaster baru dalam persebaran virus Corona di Dukuh Gondang, Desa Candi itu pihaknya langsung menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah elemen terkait. Hal itu untuk mencari solusi penanganan yang harus dilakukan, agar COVID-19 tidak semakin menyebar.

“Untuk warga yang tidak terpapar virus Corona, kita libatkan dalam Jogo Tonggo,” ujar Dwi.

Kemudian, kegiatan sosial kemasyarakatan di dukuh tersebut sementara juga ditiadakan. Termasuk kegiatan salat tarawih di masjid dan musala juga dihentikan sementara.

“Jumatan sementara juga tidak dilaksanakan (di masjid dukuh setempat). Bagi yang sehat (tidak terkena Corona) diminta untuk Jumatan di luar (Dukuh Gondang),” jelas dia.

Untuk pendidikan, pihaknya juga mengusulkan agar pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka di dua SD yang ada di Desa Candi untuk dihentikan sementara.

Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, mengaku belum mendapat laporan tentang kegiatan keberlangsungan PTM dua SD di Desa Candi.

“Kalau lembaga pendidikan itu berada di zona merah, PTM dihentikan dulu. Kalau ada guru atau murid dari zona merah juga diminta tidak ikut PTM dulu,” kata Darmanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, klaster piknik di Boyolali menyebabkan 36 orang warga dari 2 RT di Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali terkonfirmasi positif Corona. Rombongan ini piknik ke Yogyakarta.

“Ya kemarin kita terima laporan bahwa di (Kecamatan) Ampel itu ada tambahan klaster baru, kasus baru yang berasal dari klaster piknik,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina, ditemui di kantornya Selasa (20/4).

Menurut Lina, sapaan akrabnya, jika melihat penularannya terkait klaster piknik yang sangat cepat, diduga penularan terjadi di dalam bus. Satu bus pariwisata menggunakan AC diisi 48 orang penumpang.

“Kalau melihat penularannya sangat cepat itu kemungkinan di bus. Kemungkinan bus pariwisata itu kapasitasnya 48, menggunakan AC sehingga sirkulasi udaranya itu bercampur menjadi satu. Begitu ada satu yang positif, itu semua menghirup udara yang sama dan akhirnya menjadi tertular,” jelas Lina. (sip/mbr)

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.