Warta Migran

PMI Pulang Dengan Jiwa Terguncang

Duka PMI Ilegal yang jadi bahan kesewenang - wenangan

Siti Maemunah [50], mantan pekerja migran yang menderita gangguan jiwa sepulang kerja dari Timur Tengah, berangkat tahun  1992 dan pulang tahun bulan mei 2021.

Anak Siti Maemunah juga pernah melaporkan tentang ibunya yang sudah hilang kontak selama 18 tahun terakhir pada Asosiani Tenaga Kerja Indonesia Raya [ASTAKIRA].

Perempuan asal Cianjur ini merasa dirinya diguna – guna, namun menurut fihak ASTAKIRA Siti Maemunah ini memang memiliki tekanan saat bekerja dimajikannya sehingga jiwanya tidak kuat dan terguncang.

Melihat kondisi Siti Maemunah yang tidak membaik akhirnya majikan Siti Menghubungi keluarganya, dan bilang akan memulangkan Siti Maemunah karena sakit.

Fihak ASTAKIRA, Ali Hildan sebagai ketua DPC Cianjur meyakini jika dulu Maemunah diberangkatkan ke Arab Saudi secara unprosedural atau ilegal, mengingat tidak ada satu pun identitasnya yang menyebutkan bahwa dirinya adalah PMI, seperti contoh kontrak kerja atau visa kerja.

Apa yang terjadi pada Siti Maemunah juga terjadi pada beberapa rekan lainnya yang terpaksa di rawat di Rumah Rehabilitasi Sakit Jiwa.

Lilis, seorang purna PMI yang sedah 4 kali kali kerja di Arab Saudi ini juga  terakhirnya pulang dengan masalah gangguan kejiwaan, dia selalu berbicara tentang negara Saudi dan bertingkas seakan sedang menghitung uang banyak, dia juga merasa alat kelaminnya sudah rusak.

menurut Ketua Yayasan Pulih Jiwa, Rukam Samsudin  mengatakan ada kemungkinan besar Siti telah mengalami kekersan seksual sebelum pulang ke Indonesia.

Saat ini ada 17 oran Mantan PMI atau Purna PMI yang sedang dirawat di Rumah Pulih Jiwa Cianjur.

Para Mantan PMI yang mengalami gangguan jiwa ini semua disinyalir sebagai PMI ilegal yang bermimpi manis akan  mendapatkan tumpukan uang tanpa memperdulikan prosedur dan larangan pemerintah terkait “menjadi PMI ilegal.”

Lilis Malu – Saat di evakuasi

 

Pemerintah Menutup Akses Kerja Di Timur Tengah

Meskipun berstatus moratorium, negara terus kebobolan pemberangkatan pekerja migran Indonesia ke Timur Tengah.  Akibatnya beragam masalah muncul dari kepulangan mereka. Deraan kekerasan fisik menyebabkan puluhan orang mengalami depresi hingga gangguan kejiwaan.

Peraturan sudah jelas, Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 260 menghentikan secara total pengiriman tenaga kerja di negara-negara kawasan Timur Tengah sejak 1 Juli 2015, terutama sebagai pekerja perorangan.

Menurut Benny Ramdhani, Kepala BP2MI menyatakan jika dia sudah menggagalkan seribu lebih rencana pemberangkatan PMI ilegal ke Timur Tengah yang 90 persen dari mereka adalah wanita.

Isu perdagangan orang ini merupakan isu internasional, sindikat bisnis poerdagangan orang ini sangat terkoordinir dan sistimstid sehingga hingga saat ini masih terus ada korban-korban human trafficking.

Sedihnya, masih banyak Calon PMI yang tetap nekat ingin pergi ke Timur Tengah dengan berbagai dalih. Bukan hanya itu saja dari fihak sindikat juga tak segan-segan untuk memberikan sejumlah uang untuk membujuk keluarga supaya mengizinkan CPMI tersebut pergi.

Kepala BP2MI – Benny R.

Pemberangkatan PMI ilegal ini tentu saja ada bantuan dan ikut campur dari oknum – dengan oknum pemerintah. Benny Ramdhani menyebut didalam sindikat tersebut ada oknum TNI, Polisi, Imigrasi, Kedutaan dan Kemenaker dan bahkan dari BP2MI sendiri.

Adanya Sindikat perdagangan manusia atau human traffickin itu nyata, mereka mencari celah ketidak mampuan dan ketidak berdayaan seserang untuk diajak bergabung menjadi PMI ilegal/PMI lewat jalan belakang yang tanpa perlindungan hukum.[bi]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.