Selain Berkah, Lebaran Juga Membawa Sampah ke Yogyakarta
YOGYAKARTA, BI – Jutaan orang datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk merayakan Idulfitri 1443 Hijriah dan berlibur. Hadirnya wisatawan tentu menjadi berkah bagi perekonomian masyarakat di Jogja yang dua tahun terakhir terdampak pandemi Covid-19.
Namun, selain berkah, wisatawan yang memadati Yogyakarta juga membuat volume sampah meningkat drastis.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mencatat bahwa saat ini kondisi tempat pembuangan sampah atau depo sudah hampir penuh. Penumpukan sampah di depo yang cukup banyak tersebut dipicu kenaikan volume sampah selama libur Lebaran 2022 yang mencapai 40-50 ton per hari terhitung sejak 28 April.
Sebelumnya, rata-rata sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan mencapai 270 ton per hari dan bisa meningkat menjadi 300 ton per hari apabila hujan karena sampah menjadi lebih berat.
“Proses pengambilan sampah yang semula hanya dilakukan dua atau tiga kali sehari, saat libur Lebaran bisa dilakukan lima kali sehari bahkan bisa lebih jika masih ada tumpukan sampah,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Heroe mengatakan peningkatan sampah tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta.
Kota Yogyakarta mengandalkan TPA Piyungansebagai satu-satunya tempat pembuangan akhir sampah. Namun, sampah-sampah yang ada di depo saat ini tidak bisa langsung dibuang ke TPA Piyungan.
TPA Piyungan yang terletak di Pedukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul sejak Sabtu (7/5) tidak beroperasi. Ratusan warga yang berada di sekitar lokasi TPA Piyungan melakukan aksi unjuk rasa dan menutup akses jalan menuju TPA Piyungan menggunakan batu.
Warga protes karena TPA Piyungan sudah sangat penuh sehingga tidak memungkinkan lagi untuk menerima sampah dari masyarakat Yogyakarta.
Pemkot Yogyakarta berharap TPA Piyungan bisa segera buka. Jika tidak, pada Selasa (10/5) diperkirakan depo sudah tidak muat lagi menampung sampah. [ant]