Wacana Kenaikan Tarif Naik Bus Menambah Beban Warga
Hong Kong, BI – Otoritas Biro Transportasi dan Logistik mengatakan bahwa pihaknya menerima permohonan dari perusahaan bus waralaba untuk permohonan kenaikan tarif sekitar 10 hingga 20 persen.
Biro mengatakan aplikasi diajukan pada paruh pertama tahun ini, menambahkan bahwa perusahaan telah menyebutkan alasan seperti kenaikan biaya bahan bakar dan upah, serta pandemi Covid-19 yang mempengaruhi perlindungan.
Citybus dan New World First Bus mengatakan harga komoditas telah melonjak, dan setelah pembekuan gaji selama tiga tahun, perusahaan menaikkan upah sebesar 4,5 persen untuk membantu karyawan mengatasi inflasi.
Perusahaan mengatakan ada kebutuhan untuk menaikkan tarif untuk menyeimbangkan pembukuan mereka.
KMB dan Long Win Bus, sementara itu, mengatakan mereka menghadapi lingkungan bisnis yang sangat sulit dan telah terseret lebih jauh oleh rute bandara yang merugi.
Tahun lalu, empat perusahaan waralaba itu menaikkan tarif antara 5,8 hingga 12 persen.
Anggota parlemen Roundtable Michael Tien mengatakan dia menentang kenaikan tersebut, dengan mengatakan perusahaan bus seharusnya tidak menaikkan tarif melebihi tingkat inflasi.
Tien mengatakan salah satu penyebab bisnis terpukul adalah kebijakan pemerintah dalam mengembangkan jaringan MTR.
Sebagai pemegang saham utama perusahaan kereta api, pemerintah bisa menggunakan dividen yang diterimanya untuk mensubsidi perusahaan bus waralaba, bukan meminta masyarakat membayar tarif yang lebih tinggi.
Seorang ibu warga Hong Kong mengatakan bahwa usulan kenaikan tarif akan menambah beban masyarakat, sedangkan seorang ibu lainnya mengatakan menurutnya tidak masalah karena ada sarana transportasi lain yang tersedia.[bi]