Akibat Flu Burung Restoran Jepang Tak Lagi Sipakan Menu Telur
Harga telur di Jepang naik 200 persen
Tokyo, BI – Dari 100 perusahaan restoran yang terdaftar di Jepang, 18 telah menangguhkan item terkait telur pada 5 Maret, menurut Databank Teikoku. Berkurangnya ayam menyebabkan harga grosir bahan pokok pertanian hampir dua kali lipat, yakni menjadi 327 yen (US$2,37) per kilogram pada Februari dari tahun sebelumnya, kata perusahaan riset itu pada Selasa [7/3].
Itu berarti Teritama Muffin dari McDonald’s Holdings Co. Japan Ltd. tidak termasuk dalam menu. Sandwich sarapan, yang menggabungkan telur, sosis, dan saus teriyaki, biasanya ditawarkan pada musim semi setiap tahun. Raksasa makanan cepat saji itu juga memperingatkan untuk sementara dapat menghentikan penjualan hamburger yang mengandung telur jika gangguan pasokan terus berlanjut.
Jepang hanyalah salah satu dari banyak negara yang bergulat dengan wabah yang membuat harga telur meroket di AS dan menyebabkan kekurangan bayi ayam di China.
Jepang mengkonfirmasi kasus harga telur yang mahal dipicu oleh adanya musim flu burung yang dimulai sejak oktober 2022 lalu, dan menurut kementerian pertanian penyakit ini telah menyebar ke lebih dari setengah negara, hingga memaksa pemusnahan sekitar 15 juta unggas.
7-Eleven di seluruh Jepang menangguhkan penjualan beberapa produk telur pada bulan Januari dengan menetapkan langkah-langkah lain termasuk menukar sayuran dengan telur dalam sandwich tuna, serta meningkatkan porsi daging dalam penawaran ham dan telurnya.
Pembuat bumbu Kewpie Corp. dan Ajinomoto Co. mengatakan mereka akan menaikkan harga mulai April untuk produk seperti mayo dan saus tartar juga.[bi]