Sejarah , India Sukses Daratkan Wahana di Bulan
Jakarta BI [26/8] – India baru saja menciptakan sejarah baru. Negeri Gangga resmi menjadi negara pertama yang mendarat di Kutub Selatan permukaan Bulan. Dengan demikian, India sudah sah bergabung dengan negara-negara elit lainnya yang sukses mendaratkan wahana antariksa di Bulan seperti Rusia, Tiongkok dan AS.
Pesawat luar angkasa Chandrayaan-3 berhasil mendarat dengan selamat di permukaan Bulan pada Rabu (23/8) sekitar pukul 18.04 waktu setempat (19.34 WIB). Pendaratan ini diumumkan oleh Organisasi Penelitian Antariksa India (Indian Space Research Organization/ISRO).
Seperti sudah disinggung di atas, India menjadi negara keempat di dunia yang mendaratkan wahana antariksa di Bulan. India menjadi negara berikutnya setelah Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Tiongkok sukses melakukan eksplorasi di Bulan.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengucapkan selamat kepada masyarakat India dan ilmuwan luar angkasa atas pencapaian tersebut. “India akan mengingat hari ini selamanya,” kata PM Modi dilansir dari Livemint.
Ujian sebenarnya dari misi ini dimulai pada tahap terakhir pendaratan. 20 menit sebelum mendarat, ISRO memulai Automatic Landing Sequence (ALS). Hal ini memungkinkan Vikram LM, kru yang mengawaki wahana tersebut untuk mengambil alih dan menggunakan komputer dan peralatan yang ada di dalamnya untuk mengidentifikasi tempat yang menguntungkan dan melakukan pendaratan lunak di permukaan Bulan.
Para ahli mengatakan bahwa 15 hingga 20 menit terakhir sangat penting bagi keberhasilan misi ketika pendarat Vikram milik Chandrayaan-3 turun ke pendaratan lunaknya. Warga India di seluruh negeri dan di seluruh dunia berdoa untuk Keberhasilan Pendaratan Chandrayaan-3.
Mengingat sejarah misi bulan kedua India, yang gagal pada 20 menit terakhir sebelum pendaratan, kali ini ISRO sangat berhati-hati dalam prosesnya. Karena risiko tinggi terhadap pesawat ruang angkasa beberapa menit sebelum pendaratan di bulan, durasinya dijuluki oleh banyak orang sebagai “20 atau 17 menit teror”.
Selama fase ini, seluruh proses menjadi otonom, di mana pendarat Vikram menyalakan mesinnya sendiri pada waktu dan ketinggian yang tepat.
Sementara itu, mengutip CNBC Internasional, pada 2020 yang lalu Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (India Space Research Organization/ISRO) memperkirakan misi Chandrayaan-3 akan menelan biaya sekitar USD 75 juta. Angka tersebut setara jumlahnya dengan Rp 1,14 triliun.
Namun, peluncuran tersebut tertunda selama hampir tiga tahun, yang kemungkinan meningkatkan biaya misi secara keseluruhan. Bahkan, biaya yang dikeluarkan India sangat bersaing efisiensinya dengan yang dikeluarkan Amerika Serikat.[BI]