Internasional

Penampilan Baru Jembatan SAI VAN Makau Tuai Kritik

Warga Makau tidak suka dengan lampu jembatan yang dianggap berlebihan

Makau, BI [08/01] – Jembatan SAI VAN memiliki penampilan baru, namun perubahan itu telah membuat penduduk setempat banyak yang tidak senang karena transformasi jembatan tersebut.

Kini, jembatan SAI VAN dihiasi dengan lampu warna warni, sistem pencahayaan itu baru diaktifkan pada Selasa [6/02] malam dan menjadi viral di media sosial.

Pendapat netizen mengenai lampu antara lain, “Berapa banyak yang mereka habiskan untuk ini?”, “Mengapa kita tidak bisa bersikap normal?”, dan “Dulu anggun, sekarang jelek dan menyedihkan!”.

Beberapa warganet juga menyatakan keprihatinannya atas pengaruh lampu, dalam intensitasnya, terhadap pengemudi.

Yang lain melangkah lebih jauh dengan menyatakan bahwa lampu-lampu tersebut menyerupai gambaran neraka di Tiongkok.

Jembatan sebelut dipasang lampu lampu

Yang lain mengungkapkan kesedihan atas hilangnya “lengkungan emas” jembatan tersebut.

Selama bertahun-tahun, jembatan ini mendapat julukan “jembatan McDonald’s”. Sekarang, netizen menganggapnya “menyerupai sesuatu dari desa di daratan.”

The Times menemukan hampir setengah dari sekitar 3.000 reaksi di Facebook adalah emoji wajah “marah”, diikuti oleh emoji “tertawa” dan “sedih”.

Sementara Anggota Dewan Penasihat Komunitas Distrik Pusat António Monteiro mengatakan kepada Times bahwa dia yakin ketika warga melihat jembatan tersebut menjalani pemeliharaan, mereka mengharapkan renovasi umum, mengingat usianya hampir dua dekade.

“Opini masyarakat berbicara dengan lantang,” tambahnya, “dan saya yakin sebagian besar orang menganggap estetika baru jembatan tersebut secara negatif dibandingkan dengan keindahan sebelumnya. Selain itu, masyarakat memandang perubahan ini mengganggu pengemudi dan juga menimbulkan polusi cahaya.”

Monteiro juga mencatat kritik sebelumnya mengenai adanya cahaya berlebihan dari tepi sungai Hengqin.

“Pasti lebih mengejutkan lagi jika masyarakat melihat pencahayaan yang tiba-tiba dan sangat terang, kali ini di tepi sungai Makau,” katanya.

Ia juga mencatat bahwa warna pencahayaan berubah dengan frekuensi yang sangat tinggi, menyebabkan beberapa orang berkomentar bahwa mereka terlihat seperti tinggal di klub malam.

Penasihat komunitas yang sama juga mencatat bahwa, selain keputusan pihak berwenang untuk memberlakukan perubahan ini, ia yakin masyarakat saat ini sangat prihatin dengan tantangan yang ada terkait lalu lintas dan transportasi. [BI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.