Hong KongWarta Migran

Nestapa PMI, Lebaran Jauh Dengan Keluarga

Saat takbir berkumandang tak terasa buliran air mata deras menetes membasahi pipi, teringat dosa teringat ibu- ayah, suami dan anak-anak tercinta.

Hong Kong, BI[22/04] – Lebaran jauh dari keluarga bukan pilihan. Namun semua itu karena suatu keadaan. Dimana kita bekerja yang sudah ada konsekuensinya tersendiri saat Hari Raya Idul Fitri tiba. Saat dimana kita seharusnya bisa kumpul dengan keluarga dan orang-orang tercinta. Namun malah sebaliknya. Jauh dari mereka dan tak bisa bercengkerama.

Kondisi inilah yang terkadang membuat sejumlah orang, terpaksa tak bisa pulang. Sehingga harus menetap di perantauan.

Menggapai mimpi memang butuh pengorbanan dan deretan rasa sakit yang menghujam.

Lebaran jauh dengan keluarga, pastinya Tak pernah kita mengharapnya. Sebagai PMI, banyak yang merasakan.

Seperti yang dialami oleh Suswati (52), asal Ponorogo yang sudah bekerja selama 14 tahun di satu majikan yang sama di daerah Tai Koo. Wanita yang mempunyai anak semata wayang ini mengatakan bahwa selama 14 tahun bekerja di Hong Kong. Dia hanya sekali pulang ke Indonesia saat Hari Raya Idul Fitri.

Jadi, dia begitu sangat merasakan kesedihan yang mendalam . Lebaran kali ini tidak bisa berkumpul keluarga kembali. “Sebetulnya sedih banget. Setidaknya jika momen lebaran bisa kumpul dengan keluarga itu terasa beda. Karena hanya setahun sekali. Pasti sangat berkesan dan bahagia jika bisa merasakan kehangatan mereka” tutur Wati begitu dia biasa disapa, seraya menyeka air mata yang tak terasa membasahi wajahnya yang masih terlihat muda.

Antiani Dewi (44th) juga merasakan hal yang sama. Wanita asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini sudah bekerja di Hong Kong selama 4 tahun. Dan ini adalah kali kedua lebaran di negeri beton ini. Namun, dia baru pertama kali ikut sholat Ied bersama-sama dengan PMI yang lain. Tentu, suasana haru sangat terasa, saat mendengar gema takbir dikumandangkan. Teringat keluarga. Ingat Ibu. Ingat bapak yang sudah meninggal. Di sini hanya sendiri.
“Aku kalau lebaran, pertama kali telpon ibukku. Aku minta maaf karena banyak dosa, aku sering marah-marah sama ibu. Pingin pulang sih. Kangen sama ibu. Semoga secepatnya bisa pulang” ungkapnya.[esti]

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Back to top button
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.