Efek Samping dan Keamanan Penggunaan Hidrokuinon
Hidrokuinon dikenal sebagai zat pencerah kulit pada kosmetik
Jakarta, BI [12/09] – Hidrokuinon dalam berbagai produk perawatan kulit dan kosmetik dikenal mampu mencerahkan kulit dan memudarkan hiperpigmentasi, seperti flek hitam, bekas jerawat, bintik penuaan, serta melasma.
Meski efektif dalam memutihkan kulit, pemakaian hidrokuinon menuai banyak pro dan kontra di antara para konsumen. Pasalnya, efek samping pemakaian skincare atau kosmetik dengan kandungan hidrokuinon dianggap lebih besar daripada manfaat yang diperoleh.
Dalam memutihkan dan menyamarkan flek hitam di kulit, hidrokuinon bekerja dengan cara mengelupas lapisan kulit paling atas dan menghambat produksi melanin yang menyebabkan kulit tampak lebih gelap.
Hidrokuinon biasanya ditemukan dalam berbagai krim pemutih wajah atau produk perawatan kulit yang dijual bebas. Bahan pencerah ini dinilai aman digunakan dengan tingkat konsentrasi 2%. Sementara itu, hidrokuinon dengan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi hanya boleh didapat sesuai resep dari dokter spesialis kulit.
Krim yang mengandung hidrokuinon umumnya perlu dipakai setiap hari agar hasilnya cepat terlihat. Namun, bila tidak cocok, hidrokuinon bisa menyebabkan iritasi atau efek samping yang cukup parah di kulit, seperti: kemerahan, gatal, bengkak, kulit terasa sangat perih atau terasa seperti terbakar, kulit menjadi sangat kering, muncul pigmentasi kulit yang hitam kebiruan.
Efek samping bisa terjadi jika memakai produk yang mengandung hidrokuinon dengan tingkat konsentrasi tinggi. Selain itu, orang yang memiliki kulit sensitif atau warna kulit yang cenderung gelap juga lebih rentan mengalami efek samping hidrokuinon.
Pemakaian produk hidrokuinon secara rutin dalam jangka waktu lama, meski dengan kadar rendah di bawah 2% pun, dapat menyebabkan okronosis eksogen. Kondisi ini ditandai dengan muncul flek hitam kebiruan yang melebar di kulit. Oleh karena itu, produk hidrokuinon disarankan tidak boleh dipakai selama lebih dari 5 bulan.
Aturan Mengenai Keamanan Hidrokuinon di Indonesia
Di Indonesia, penggunaan kandungan hidrokuinon tercantum dalam aturan BPOM No. 18 Tahun 2016. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa produk skincare dan kosmetik tidak diperbolehkan menggunakan hidrokuinon dalam kadar berapa pun, serta wajib dimusnahkan dan ditarik dari pasaran bila memakai kandungan tersebut.
Hal ini mengacu pada efek samping yang tidak sebanding dengan manfaat hidrokuinon pada kulit. Belum lagi, pemakaian bahan ini bisa disalahgunakan dan dipakai secara berlebihan sehingga membahayakan kesehatan, bahkan dikhawatirkan menyebabkan kanker kulit. Keamanan hidrokuinon untuk digunakan oleh ibu hamil dan ibu menyusui pun masih dalam tahap penelitian.
Pemakaian hidrokuinon masih boleh digunakan dalam produk perawatan rambut dengan batas maksimal 0,3%. Biasanya, hidrokuinon dalam suatu produk tercantum dengan berbagai nama lain, seperti:
Benzene-1,4-diol, 1,4-benzenediol, Quinol, 1,4-Dihydroxybenzene, p-Benzenediol, p-Hydroquinone, p-Hydroxyphenol atau 4-Hydroxyphenol, dan p-Dioxybenzene, Benzoquinol, Hydroquinol, dihydroquinone, artra, beta-quinol, eldopaque, eldoquin, tequinol
Meski telah berbagai produk yang mengandung hidrokuinon telah ditarik izin edarnya, Anda disarankan tetap waspada dalam memilih produk perawatan kulit dan kosmetik. Periksa dengan teliti daftar bahan yang terkandung di dalam suatu produk dan pastikan produk tersebut telah terdaftar resmi di BPOM.
Selain hidrokuinon, hindari juga beberapa bahan berbahaya lain, seperti merkuri dan paraben. Alih-alih memutihkan kulit dengan instan, produk perawatan kulit atau kosmetik dengan kandungan bahan berbahaya tersebut justru bisa menjadi bumerang yang membahayakan kulit.
Lagi pula, bahan pencerah kulit tidak hanya diperoleh dari kandungan hidrokuinon. Ada banyak pilihan bahan lain yang juga efektif dalam mencerahkan kulit dan memudarkan flek yang tentunya lebih aman, contohnya alpha arbutin, vitamin C, kojic acid, dan niacinamide.
Jika Anda sudah terlanjur memakai produk yang dicurigai mengandung hidrokuinon dan muncul tanda-tanda efek samping seperti yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter. [BI]