Kemenkes: Varian Omicron Bukan Berasal dari Perjalanan
Jakarta, BI – Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan jika saat ini, banyak negara di berbagai belahan dunia tengah berupaya mengatasi varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron.
Meski demikian, kata dia, hingga saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia masih didominasi varian Delta.
“Di dalam negeri ingat varian Delta masih sangat mendominasi dan ini di Indonesia ada 22 varian dari varian Delta,” kata Nadia dalam acara Seminar Online FKM UI Seri 50 secara virtual, Jumat (3/12).
Nadia juga mengatakan, untuk antisipasi pemerintah tetap melakukan langkah-langkah pengetatan aturan darurat pandemi agar varian baru lainnya termasuk Omicron tak masuk ke Indonesia. Salah satunya dengan memperpanjang masa karantina bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang tiba di Indonesia menjadi 10 hari.
“Dan sampai saat ini varian Omicron masih bisa di deteksi dengan PCR. Masih sangat efektif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia menambahkan, beberapa kasus Covid-19 dari varian Omicron di negara-negara Eropa terjadi bukan dari pelaku perjalanan internasional, melainkan berasal dari transmisi lokal.
“Di Jerman dan Spanyol itu (kasus Covid-19 varian Omicron) tidak ada riwayat perjalanan ke luar, jadi kita harus hati-hati ya dan Asia Tenggara sangat berisiko tinggi terhadap varian virus baru tersebut.” terangnya.
Nadia juga meminta pemerintah daerah memperkuat usaha penemuan kasus Covid-19 serta melakukan investigasi terhadap klaster Covid-19 yang ada. Meningkatkan pemeriksaan sampel melalui laboratorium WGS [Whole Genome Sequencing dan mempertahanankan protokol kesehatan yang sudah ada untuk masyarakat. [bi]