Pemerintah Enggak Sanggup Kendalikan Harga Minyak Goreng, Kenapa?
SURABAYA, BI – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko buka mulut soal penyebab kenaikan harga minyak goreng yang begitu keterlaluan. Dia mengungkapkan kenaikan harga minyak goreng tidak dapat dikendalikan karena ditentukan oleh pasar global.
Moeldoko mencontohkan kenaikan harga kedelai impor yang turut mengatrol harga tempe dan tahu di pasaran.
“Sekarang minyak goreng yang ditentukan harga crude palm oil (CPO) di pasar global,” kata Moeldoko, Selasa malam. Menurutnya, pemerintah masih mencari kebijakan yang tepat terkait dengan gejolak pasar global yang memengaruhi kenaikan harga sejumlah komoditas dalam negeri.
“Salah satunya, mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng premium yang bertujuan mendapat keseimbangan melalui mekanisme pasar,” ujarnya. Moeldoko menjelaskan minyak goreng premium belakangan menjadi langka di pasaran akibat enam pabrik yang tergolong besar di tanah air terpaksa tutup.
“Karena harga CPO di pasar global di atas Rp 14 ribu per liter, mereka kesulitan ketika dipaksa menjual sesuai HET,” tuturnya. Dampaknya, lanjut Moeldoko, supply dan demand tidak seimbang sehingga terjadi kelangkaan di pasaran.
“Beberapa pabrik minyak goreng yang tutup memengaruhi suplai. Suplai yang terpengaruh akan menaikkan harga. Diharapkan dengan melepas HET akan terjadi keseimbangan baru,” ujarnya.[bi/jpnn]