Hong Kong

Lintang Paguyuban Reyog Singo Wiromo Hong Kong

Hong Kong, BI – Sebagai Bangsa Indonesia kita wajib menjaga setiap jengkal tanah, langkah dan semua seni budaya ciptaan dan peninggalan nenek moyang kita. Senada dengan apa yang dilakukan oleh Pekerja MIgran Hong Kong [PMI] yang mengisi hari libur mereka dengan berseni budaya Indonesia.

Di Hong Kong ada Paguyuban Reyog Singo Wiromo Hong Kong yang berdiri sejak 01 Oktober 2015. Diketuai oleh Mas Eko Prasetyo sebagai ketua laki laki dan Lintang sebagai ketua perempuan.

Dalam mengemban amanah, kedua ketua paguyupan yang sudah menjabat selama 7 tahun tersebut diatas dibantu oleh pembina Ibu Katmini.

Untuk even Even International Paguyuban Reyog Singo Wiromo Hong Kong sudah beberapa kali dikut sertakan, antara lain dalam acara tahunan Flower Show tahun 2016, 2017, 2018, 2019 (2020, 2021 ditiadakan karena pandemi).

Acara International Ethnic Cultural Performance sejak tahun 2017, 2018, dan 2022, Dan beberapa acara bilateral juga ada yang yang melibatkan Paguyuban Reyog Singo Wiromo sebagai perwakilan.

“Dari semua acara kami sering mendapat pujian ” wow amazing” dengan nada keheranan karena berat dadak merak yang tak main – main.” kisah lintang

Sebagai informasi kesenian asal Ponorogo tersebut diatas sudah diakui oleh dunia, menurut Data Lembaga Arsip Reyog Ponorogo, Reog dapat ditemukan di berbagai negara seperti di Amerika Serikat, Australia, Jerman, Rusia, Lebanon, Suriname, Hongkong, Makau, Taiwan, Korea, Jepang, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam dan Malaysia. Reog yang ada di malaysia telah ada lebih dari 100 tahun dan keberadaannya terbanyak di luar Indonesia.

Reyog termasuk sebuah seni pertunjukan tua yang bertahan dari gempuran zaman. Memiliki nilai seni sekaligus nilai-nilai luhur. Reyog Ponorogo adalah bentuk kesenian yang tumbuh berabad-abad lalu.

“Lintang sebagai ketua Paguyuban beserta keluaraga besar pecinta Reyog Singo Wiromo berharap kedepannya paguyuban seni dan budaya tanah air akan tetap eksis dan tetap semangat dalam memperjuangkan, mempromosikan, dan melestarikan kesenian reyog yang sudah ada di Hong Kong ini.”

Masih menurut Lintang, meski keberadaan Paguyupan Reyok Singo Wiromo sudah diakui di Hong Kong namun bukan berarti kita baik – baik saja tanpa kendala, tapi bagi keluarga besar Singo Wiromo kendala itu dijadikan sebagai pegangan untuk tetap komitmen, solid, guyub rukun dan memberikan yang terbaik untuk paguyuban

Dalam kesempatan ini Keluarga Besar Paguyupan Reyog SIngo Wiromo juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo, KJRI Hong Kong, segenap keluarga besar maupun anggota Singo Wiromo, Mbak Heny sebagai koordinator dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung Singo Wiromo hingga saat ini.

Soal Pengadaan Kostum Seni Reyog

Seperti masyarakat umum ketahui jika seni reyok memiliki ciri dengan hadirnya dadak merak, kuda lumping dan banyak lagi aksesoris yang tidak bisa didapatkan di Hong Kong.
Lintang menjelaskan jika pengadaan kostum awalnya paguyupan berusaha sendiri, hingga akhirnya Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo juga mulai membantu. Dari fihak KJRI Hong Kong sendiri juga memberikan bantuan tempat, support, kesempatan tampil dipanggung – panggung yang keren, tak lupa ada bimbingan dari fihak KJRI untuk menuju yang lebih baik lagi.[id]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.