Internasional

100 Lumba-Lumba Mati Akibat Suhu Air Memanas

BRASIL, BI [2/10] – Lebih dari seratus lumba-lumba ditemukan mati di Amazon, Brasil di tengah kekeringan bersejarah dan suhu air yang mencapai rekor tertinggi yang di beberapa tempat bahkan melebihi 102 derajat Fahrenheit atau 39 derajat Celcius.

Menurut Institut Mamirauá, sebuah fasilitas penelitian yang didanai oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan Brasil, lumba-lumba yang mati semuanya ditemukan di Danau Tefé selama tujuh hari terakhir,

Lembaga tersebut mengatakan tingginya jumlah kematian tersebut merupakan hal yang tidak biasa dan memperkirakan suhu danau yang mencapai rekor tertinggi serta kekeringan bersejarah di Amazon mungkin menjadi penyebabnya.

Berita ini kemungkinan akan menambah kekhawatiran para ilmuwan iklim atas dampak aktivitas manusia dan kekeringan ekstrem terhadap wilayah tersebut.

“Masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kejadian ekstrem ini, namun menurut para ahli kami, hal ini pasti ada hubungannya dengan periode kekeringan dan suhu tinggi di Danau Tefé, yang di beberapa titik suhunya melebihi 39 derajat Celsius (102 derajat Fahrenheit),” ungkap institut tersebut dalam komentar yang disampaikan oleh afiliasi CNN, CNN Brasil.

Sungai Amazon, saluran air terbesar di dunia, saat ini sedang memasuki musim kemarau. Beberapa spesimen fauna sungai juga mengalami suhu yang mencapai rekor tertinggi.
CNN Brasil melaporkan para peneliti dan aktivis mencoba menyelamatkan lumba-lumba yang masih hidup dengan memindahkan mereka dari laguna dan kolam di pinggiran sungai ke bagian utama sungai yang airnya lebih dingin.

Namun operasi tersebut tidak mudah karena letaknya yang terpencil.

“Memindahkan lumba-lumba sungai ke sungai lain tidaklah aman karena penting untuk memverifikasi apakah ada racun atau virus [sebelum melepaskan hewan tersebut ke alam liar],” terang André Coelho, peneliti di Institut Mamiraua, kepada CNN Brasil.

Kekeringan di Amazon juga berdampak pada perekonomian.

Ketinggian air di bawah rata-rata telah dilaporkan di 59 kota di Negara Bagian Amazonas, sehingga menghambat aktivitas transportasi dan penangkapan ikan di sungai.

Pihak berwenang memperkirakan akan terjadi kekeringan yang lebih akut dalam beberapa minggu ke depan. Kondisi ini dapat mengakibatkan kematian lumba-lumba lebih lanjut. [sst/okz]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.