DaerahKesehatanNasional

Dampak “Ngotot” Urus Jenazah Covid-19 di Sidoarjo

Virus Corona menyebar di Sidoarjo, ada yang meninggal setelah tahlilan

 

Sidoarjo, BI — JawaPos.com – Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Senin pukul 22.00 WIB bertambah sebanyak 37 orang. Sehingga, jumlah total mencapai 322 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman seperti dilansir dari Antara mengatakan, penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Sidoarjo itu berasal dari Kecamatan Sidoarjo 9 orang. Kemudian Kecamatan Buduran dan Kecamatan Candi masing-masing 2 orang.

Menurut dia, penambahan jumlah pasien positif Covid-19 juga terjadi di Kecamatan Gedangan 6 orang, Kecamatan Taman 3 orang, Kecamatan Wonoayu dan Kecamatan Tulangan masing-masing 1 orang. ”Dinas kesehatan juga mencatat kenaikan pasien Covid-19 di Kecamatan Sukodono 2 orang, Kecamatan Sedati 5 orang, Kecamatan Waru 6 orang,” kata Syaf Satriawarman pada Senin (18/5) malam.

Selain penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Sidoarjo, kata dia, pihaknya juga mencatat ada penambahan konfirmasi sembuh 2 orang yakni dari Kecamatan Waru 1 orang (Desa Kepuhkiriman) dan Kecamatan Balongbendo 1 orang (Desa Jabaran).

”Sedangkan penambahan konfirm meninggal 2 orang, di Kecamatan Gedangan 1 orang dan Kecamatan Taman 1 orang,” terang Syaf Satriawarman.

Untuk jumlah kasus orang dalam pemantauan (ODP), lanjut dia, ada penambahan 12 orang menjadi 968 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 13 orang menjadi 320 orang.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyebutkan ada dua klaster persebaran virus korona di wilayah Waru. Yakni di Desa Pepelegi dan Desa Waru. Untuk klaster Desa Pepelegi itu adalah aktivitas membuka peti mati jenazah Covid-19 sementara di Desa Waru adalah seorang warga meninggal usai mengikuti tahlilan dan kemudian istri dan anaknya positif Covid-19.

”Jadi beda kasusnya itu, Jalan S. Parman sendiri dan Pepelegi itu sendiri. Untuk yang Pepelegi saat ini sedang melakukan tracing di sekitar kawasan tersebut. Sudah terkonfirmasi benar peti matinya dibuka, disalatkan, dan dimakamkan. Proses pemakamannya dilakukan keluarga dan relawan tidak memakai baju hazmat,” kata Syaf Satriawarman.

Dia menjelaskan, dari kejadian tersebut, 17 orang dari keluarga dan tetangga yang ikut membantu prosesi pemakaman ketika dites cepat hasilnya reaktif. ”Untuk saat ini, 17 orang tersebut sedang menunggu hasil swab,” terang Syaf Satriawarman.

Sementara itu, kata dia, untuk klaster RW 12 Desa Waru berasal saat salah seorang warga meninggal dunia setelah menghadiri sebuah acara tahlilan tetangganya. Namun, yang bersangkutan meninggal tanpa ada indikasi Covid-19. ”Justru karena itu, yang bersangkutan habis dari tahlilan meninggal itu tidak ada keluhan, tidak pernah di rumah sakit, jadi langsung dimakamkan keluarga. Tapi beberapa hari kemudian, istri dan anaknya positif,” ujar Syaf Satriawarman.

Dia menjelaskan, dari situ klaster Waru dimulai. Diketahui ada 15 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo kemudian melakukan uji cepat Covid-19 di klaster S. Parman, RW 12 Waru, Sidoarjo, menyusul tingginya persebaran virus korona di sana. ”Uji cepat Covid-19 dilakukan kepada 286 orang. Hasilnya sebanyak 44 orang reaktif,” kata Syaf Satriawarman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.