Pangdam V Brawijaya Tegur Risma
Sidoarjo, Gresik dan Surabaya dinilai kurang serius tangani Covid-19
SURABAYA,BI – Risma pernah diberitakan menangis harus dan menyebarkan video drama marah-marah yang direkam sendiri pada para wartawan di kota Surabaya.
Dalam keterangan Risma, Mobil AMbulan dan Mobil Laboratorium swab sumbangan BIN telah dirampas gugus tugas Jatim dan dialihkan keluar daerah.
Begitu keesokan harinya beredar kabar jika Rimsa terlibat perdeabtan dengan Gubernur Jawa Timur, dan Risa terbukti bersalah dalah kasus telah menuduh “serobot mobil” tersebut.
Setelah itu, kasus pasien Covid-19 di Surabaya semakin meluas bahkan telah menjadi zona hitam di tingkat Jawa Timur.
Senin (8/6) Risma dikabarkan usul kepada pemerintah Jawa Timur pada sebuh rapat supaya “PSBB di Surabaya tidak perpanjang”.
Mempelajari kiprah Risma di saat Surabaya sedang genting COvid-19 tersebut Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah, menegur keras Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan kepala daerah lainnya di Surabaya Raya termasuk Bupati Sidoarjo, dan Bupati Gresik soal penanganan Covid-19.
Widodo Iryansyah meminta kepada para kepala daerah tersebut untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menangani wabah virus corona atau Covid-19.
Demikian hal tersebut disampaikan Widodo dalam rapat koordinasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur pada Senin (8/6/2020).
Menurut Widodo, dirinya menyampaikan demikian karena menilai sampai saat ini para kepala daerah tersebut kurang serius, sehingga jumlah kasus Covid-19 di wilayah tersebut masih terus meningkat. (bi)