Warga Hong Kong Meremehkan Penyakit Paru-Paru
paru-paru adalah tumor ganas, diikuti oleh pneumonia, yang merenggut 31 nyawa per hari

Hong Kong, BI [03/03] – Banyak warga Hong Kong sangat meremehkan risiko mematikan yang terkait dengan penyakit paru-paru dan gejalanya, sebuah survei daring menemukan di tengah berita kematian selebriti Khalil Fong.
Fong telah dirawat di rumah sakit beberapa kali karena pneumotoraks – yang umumnya dikenal sebagai paru-paru kolaps – dengan fibrosis paru yang dikatakan sebagai penyebab kematiannya.
Presiden Hong Kong Thoracic Society Fanny Ko Wai-san mengatakan penyebab paru-paru kolaps dibagi menjadi kategori primer dan sekunder, dengan pneumotoraks primer terjadi tanpa penyebab yang diketahui, meskipun perokok berisiko lebih tinggi.
“Orang yang tinggi dan kurus juga berisiko lebih tinggi karena paru-paru mereka dapat berkembang pesat selama pertumbuhan, yang mengakibatkan dinding dada lebih tipis sehingga lebih rentan pecah,” kata Ko.
“Pasien dengan kondisi paru-paru yang sudah ada, seperti penyakit paru obstruktif kronik atau fibrosis paru, juga cenderung memiliki paru-paru yang lebih tipis, yang meningkatkan kemungkinan mereka mengalami pneumotoraks.”
Untuk menilai kesadaran akan penyakit paru-paru yang umum, tiga kelompok yang peduli – Hong Kong Thoracic Society, Hong Kong Lung Foundation, dan Chest Delegation Hong Kong and Macau – mewawancarai 1.044 responden secara daring dari tanggal 5 hingga 18 Februari.
Survei tersebut menemukan bahwa 60 persen responden keliru percaya bahwa kanker paru-paru adalah pembunuh utama di Hong Kong, tetapi sebenarnya kanker paru-paru adalah tumor ganas, diikuti oleh pneumonia, yang merenggut 31 nyawa per hari.
Sekitar 60 persen responden juga gagal mengidentifikasi gejala khas penyakit paru obstruktif kronik dan fibrosis paru.
Presiden HKTS Jenny Ngai Chun-li mengatakan PPOK adalah penyebab kematian terbanyak ke-10 di Hong Kong. Ada 1.159 kematian akibat penyakit pernapasan bawah kronis, termasuk PPOK, pada tahun 2020.
Ia mendesak masyarakat untuk menghindari rokok dan polusi, berolahraga secara teratur untuk kesehatan kardiopulmoner, dan mendapatkan vaksinasi terhadap influenza dan penyakit pneumokokus.
Presiden Delegasi Dada Hong Kong dan Makau Yeung Yiu-cheong mencatat bahwa fibrosis paru adalah penyakit paru-paru yang parah dengan angka kematian yang tinggi.
Ia mengatakan bahwa fibrosis paru adalah kondisi di mana paru-paru mengalami jaringan parut seiring waktu akibat kerusakan akibat polutan lingkungan dan pekerjaan serta obat-obatan tertentu.[BI]